Bang Doel (deadline-news.com)-Donggalasulteng-Diduga ada pungutan liar (Pungli) pada proyek pembangunan perumahan nelayan di Desa Mapane Kec.Tambu Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ironisnya lagi, pungli itu diduga perintah Kepala Desa Mapane Tambu Usman HDM melalui Sekdesnya Muliadin.
Tidak tanggung-tanggung dugaan pungli pada proyek Perumahan Nelayan dan perumahan khusus itu mematuk harga bervariasi dari Rp, 2 juta –Rp,3 juta perunit perumahan.
“Dugaan pungli pada perumahan nelayan dan perumahan khsus desa Mapane Tambu bervariasi, ada yang Rp. 2 juta dan Rp.3 juta. Dan itu diduga perintah Kades Mapane Tambu Usman HDM melalui Sekdesnya Muliadin,”demikian dikatakan sumber deadline-news.com di Tambu Selasa (27/2-2018).
Menurut sumber itu jika ditotal dengan nominal rata-rata 2 juta saja. Maka diperkirakan yang terkumpul Rp, 102 juta ( Rp.2 juta X 52 Unit).
“Dugaan Pungli dibebankan kepada calon penghuni perumahan tersebut. Dan jika tidak mau membayar, maka tidak dibenarkan memasuki rumah tersebut oleh Kades,”ujar Sumber lagi.
Kata sumber itu, terkait dugaan pungli perumahan nelayan di Desa Mapane Tambu itu ternyata sudah pernah diselidiki Polres Donggala yakni ditangani oleh Hizbullah di Reskrim Polres Donggala. Namun belum tuntas sampai saat ini.
Bahkan berkas-berkasnya termasuk bukti kwitansinya sudah disita penyidik polres Donggala saat itu.
“Kwitansi bukti pembayaran atas dugaan pungli itu sudah disita penyidik polres Donggala, saat pemeriksaan saksi-saksi,” aku sumber yang juga termasuk korban.
Kapolres Donggala AKBP Arie Andryan yang dikinfirmasi mengaku belum mendapat laporan dari anggotanya.
Sementara itu KBO reskrim polres Donggala AIPTU Boby mengaku akan melakukan koordinasi dengan penyidiknya dulu Hizbullah, kemudian melakukan gelar perkara terkait kasus dugaan pungli pada proyek perumahan nelayan. Namun sayangnya mantan penyidiknya dulu yakni Hizbullah ternyata lagi pendidikan perwira.
Sekretaris Desa Mapane Tambu Muliadin yang dikonfirmasi via handpone di nomor 08524269061X tidak memberikan jawaban. Padahal handponenya terdengar nada tanda aktif. Kemudian di konfirmasi via pesan singkat pada nomor handpone yang sama juga tidak dijawab.
Sampai ditayangkannya berita ini, kepala Desa Mapane Tambu Usman HDM yang dikonfirmasi via messenger face booknya juga tidak memberi jawaban. ***