Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Proses hukum dugaan markup proyek pengadaan alat kesehatan Laboratorium (Alkes Lab) universitas tadulako (Untad) Palu sulawesi tengah naik penyidikan.
“Wslm. Info dari kasi dik naik ke penyidikan,”kata pelaksana tugas kasi penkum Kejati sulteng Abdul Haris Kiay,SH,MH menjawab konfirmasi deadline-news.com Senin (11/9-2023), via chat di whatsAppnya.
Menurutnya sekitar 50an orang pejabat dan pegawai untad diperiksa hari ini senin (11/9-2023) oleh penyidik Kejati.
“Dari 50an orang yang diperiksa dari Untad itu, termasuk kasus dugaan markup alkes Lab dan IPCC untad,”jelas Haris.
Sebelumnya direktur CV.Satria Bayu Aji (SBA) Tri Purnomo telah diperiksa. Kemudian wakil rektor (Warek) 2 bidang umum dan keuangan Prof Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) Taswin.
Selain itu mereka yang telah diperiksa terkait proyek alkes lab fakultas kedokteran untad itu yakni mantan PPK Fuad yang sekarang telah diangkat dalam jabatan wakil dekan bidang umum dan keuangan fakultas teknik Untad.
Lalu dekan kedokteran Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH, beserta Wakil Dekan bidang keuangan, Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc.
Sebagaimana diberitakan deadline-news.com bulan lalu Rabu (2/8-2024) bahwa kuat dugaan semua jenis alat yang diadakan oleh pemenang tender CV. Satria Bayu Aji, Jakarta, telah terjadi penggelembungan harga dengan persentase kenaikan yang sangat fantastik.
Sebut saja sebagai contoh, kata sumber tersebut, alat AUTOCLAVE STD pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp.194.000.400,-.
Sementara saat dicek pada katalog dengan spesifikasi yang sama, harga dasar yang ditemukan hanya Rp75.000.000, sehingga pada alat itu telah dilakukan mark up sebesar Rp119.000.400, atau terjadi penggelembungan harga lebih dari 100%.
Demikian juga pada alat GET LOGIC READER, di mana pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp.417.754.750,- dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp62.663.212,50), Ongkir 5% (Rp20.887.737,-), dan PPh 11% (Rp55.143.624,-) sehingga totalnya Rp. 556.449.327,00.
Sementara pada harga katalog dengan spesifikasi yang sama, ditemukan hanya Rp108.064.715,00, dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp16.209.707,25), Ongkir 5% (Rp5.403.235,75), dan PPh 11% (Rp14.264.542,38) totalnya hanya Rp143.942.200,38. Dengan demikian, jika dilakukan pengurangan dari harga penawaran Rp556.449.327,- dikurangi harga katalog yang hanya Rp143.942.200,38, maka dugaan penggelembungannya mencapai Rp412.507.127,000;
Dr Fuad MT selalu PPK, yang saat ini menjabat salah satu Wakil Dekan pada Fakultas Teknik Untad, tetap tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya di saat pengadaan alat Tahun Anggaran 2022.
Ketika dikonfirmasi melalui saluran WhatsApp 081245469XXX, pihaknya menjelaskan panjang lebar terkait dengan prosedur pengadaannya yang telah sesuai.
“Kalau masalah pengadaan alat lab kedokteran insya allah data saya lengkap dari proses awal sebelum tender, sampai tes dan pemeriksaan barang yang satupun speknya tidak pernah diturunkan dan dirubah-rubah le,”jelas Fuad menjawab konfirmasi deadline-news.com sebelumnya.
Dari informasi yang dihimpun deadline-news.com, menyebutkan jika kuat dugaan ada perbuahan spek tetapi perubahan itu tidak diketahui oleh Dekan Fakultas Kedokteran Untad, Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH., melainkan diduga hanya hasil komunikasi antara PPK (Dr Fuad MT) dengan Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas Kedokteran, Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc ketika itu. ***