Masyarakat Kota Palu, Sigi, dan Donggala patut mendapatkan apresiasi Positif dari semua pihak. Bagaimana tidak, walau ditimpa bencana maha dahsyad mereka tidak tinggal diam berpangku tangan.
Mereka berusaha bangkit, bersemangat, menguatkan hati dan tegar atas ujian besar dari Allah SWT Tuhan pemilik hidup dan alam ini.
Masyarakat korban bencana 28 September 2018 Pasigala itu, walau porak-poranda kehidupan mereka, baik fisik maupun psikis mereka terus berusaha.
Apalagi pemerintah telah mengucurkan dana stimulan mulai dari biaya perbaikan rumah rusak ringan, sedang dan berat hingga dana santunan duka bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.
Walau masih banyak yang tercecer dari pendataan penerima stimulan dan penerima santunan duka, namun tidak sedikit yang sudah menerima manfaatnya.
Bahkan termasuk ketersediaan hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara (Huntara) pemerintah telah mengupayakannya.
Pasca dua tahun benca alam sedikit banyaknya ada geliat ekonomi. Dimana Pasar sudah terbuka, UMKM juga sudah jalan, Investasi mulai masuk, super maket, swalayan dan mall sudah aktif. Dan sebagian masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing.
Hanya saja ditengah geliat ekonomi pasca dua tahun gempa bumi, likuifaksi dan tsunami (Genit red), muncul bencana baru yang tidak kalah dahsyadnya dan dirasan seluruh dunia.
Ya bencana baru merusak semuanya. Adalah pandemi covid19 bencana baru itu. Bencana covid19 ini, bukan hanya merusak sektor ekonomi, tapi mengancam nyawa umat manusia diseluruh belahan bumi ini.
Semua sendi kehidupan terpengaruh akibat covid19 itu. Mulai dari silaturahim secara langsung, beribadah secara berjamaah hingga berbagai aktivitas yang melibatkan banyak orang harus dibatasi.
Ditengah geliat ekonomi Palu mulai tumbuh pasca bencana Pasigala 7,4 Magnitudo itu, harus melambat bahkan mengancam krisis akibat bencana baru bernama virus corona 19 itu.
Bayangkan saja, Palu sebelumnya sudah masuk zona hijau, kini masuk zona rawan (Kuning) covid19 lagi. Dan sampai hari ini sudah 64 orang positif tertular covid19 serta sudah mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah walau belum maksimal.
Dimana fasilitas dan pelayanan masih dikeluhkan para pasien covid19 itu. Pemerintah diminta atau tidak harus berubapaya terus memberikan pelayanan kesehatan dan pencegahan covid19. Apalagi ada anggarannya yang tersedia cukup besar.
Walau bencana datang silih berganti, namun kita tidak boleh berputus asa. Tapi kita harus optimis, sembari berusaha dengan nyata dan berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bencana dan kesulitan itu cepat berlalu. Amin. ***