Antasena (deadline-news.com)-Palusulteng-Kepala Dinas Kesehatan kota Palu, dr. Husaema Rahman menyatakan perlunya menentukan sampel dari populasi masyarakat kota Palu untuk melakukan rapid test secara massal.
“Saya kira rapid test massal itu upaya yang cukup baik. Cuma yang perlu ditentukan adalah sampel mana atau masyarakat mana yang bisa diperiksa dan sudah bisa mewakili seluruh masyarakat kota Palu,”ujarnya pada Selasa (26/5-2020) di Palu.
Menurutnya, dari sekitar 350.000 lebih penduduk kota Palu, tidak mungkin akan dilakukan rapid test secara keseluruhan, cukup ambil sampel dari populasi yang ada.
Kalau tidak tepat dalam memilih sampel, katanya bisa saja semua hasil rapid testnya non-reaktif karena sampel yang dipilih adalah daerah-daerah yang belum terpapar.
“Pemerintah provinsi Sulawesi Tengah harus bekerja sama dengan pihak Pemerintah kota Palu untuk menentukan titik-titik mana yang diambil, karena Pemkot lebih tau daerah mana yang termasuk zona hijau, kuning, maupun zona merah rawan Covid-19 di kota Palu,” katanya.
Kadis Kesehatan juga mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 di kota Palu belum memenuhi transmisi lokal seperti yang terjadi di kabupaten Buol.
Kalau transmisi lokal sudah terjadi, katanya tentu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akan membludak dan bersifat masif ke seluruh wilayah.
“Di kota Palu, Alhamdulillah kasus tambahan selama dua hari ini cuma satu kasus. Kalau transmisi lokal yang masif, pasti tidak terbendung lagi penambahan kasus,” tandasnya. ***