Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Dugaan penggelembungan harga alat kesehatan (Alkes) laboratorium (Lab) fakultas kedokteran Untad Palu, tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) sulawesi tengah kembali memeriksa direktur CV.Satria Bayu Aji (SBA) Tri Purmono.
Sebelumnya mantan wakil rektor (Warek) 2 bidang umum dan keuangan Prof Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) Taswin untad dimintai keterangan (diperiksa) oleh penyidik Kejaksaan Tinggi sulawesi tengah (Kejati sulteng) Senin lalu (14/8-2023) di kantor Kejati sulteng di Palu.
Kemudian direktur CV. Satria Bayu Aji Tri Purnomo juga ikut dimintai keterangan Selasa lalu (15/8-2023).
Pelaksana harian (PLH) Kasi Penkum Kejati sulteng Haris, SH, MH membenarkan adanya pemeriksaan lanjutan direktur CV.Satria Bayu Aji Tri Purnomo.
“Pagi ini ada jadwal pemeriksaan direktur cv.satria bayu aji Tri Purnomo,”akunya.
Mereka yang telah diperiksa terkait proyek alkes lab fakultas kedokteran untad itu yakni mantan PPK Fuad yang sekarang telah diangkat dalam jabatan wakil dekan bidang umum dan keuangan fakultas teknik Untad.
Kemudian dekan dan wakil dekan Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH, beserta Wakil Dekan bidang keuangan, Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc.
Sebagaimana diberitakan deadline-news.com Rabu dua pekan lalu (2/8-2024) bahwa kuat dugaan semua jenis alat yang diadakan oleh pemenang tender CV. Satria Bayu Aji, Jakarta, telah terjadi penggelembungan harga dengan persentase kenaikan yang sangat fantastik.
Sebut saja sebagai contoh, kata sumber tersebut, alat AUTOCLAVE STD pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp.194.000.400,-.
Sementara saat dicek pada katalog dengan spesifikasi yang sama, harga dasar yang ditemukan hanya Rp75.000.000, sehingga pada alat itu telah dilakukan mark up sebesar Rp119.000.400, atau terjadi penggelembungan harga lebih dari 100%.
Demikian juga pada alat GET LOGIC READER, di mana pada paket proyek harga dasar yang dimasukan adalah Rp.417.754.750,- dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp62.663.212,50), Ongkir 5% (Rp20.887.737,-), dan PPh 11% (Rp55.143.624,-) sehingga totalnya Rp. 556.449.327,00.
Sementara pada harga katalog dengan spesifikasi yang sama, ditemukan hanya Rp108.064.715,00, dan setelah ditambahkan Overhead 15% (Rp16.209.707,25), Ongkir 5% (Rp5.403.235,75), dan PPh 11% (Rp14.264.542,38) totalnya hanya Rp143.942.200,38. Dengan demikian, jika dilakukan pengurangan dari harga penawaran Rp556.449.327,- dikurangi harga katalog yang hanya Rp143.942.200,38, maka dugaan penggelembungannya mencapai Rp412.507.127,000;
Dr Fuad MT selalu PPK, yang saat ini menjabat salah satu Wakil Dekan pada Fakultas Teknik Untad, tetap tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya di saat pengadaan alat Tahun Anggaran 2022.
Ketika dikonfirmasi melalui saluran WhatsApp 081245469XXX, pihaknya menjelaskan panjang lebar terkait dengan prosedur pengadaannya yang telah sesuai.
“Kalau masalah pengadaan alat lab kedokteran insya allah data saya lengkap dari proses awal sebelum tender, sampai tes dan pemeriksaan barang yang satupun speknya tidak pernah diturunkan dan dirubah-rubah le,”jelas Fuad menjawab konfirmasi deadline-news.com sebelumnya.
Dari informasi yang dihimpun deadline-news.com, menyebutkan jika kuat dugaan ada perbuahan spek tetapi perubahan itu tidak diketahui oleh Dekan Fakultas Kedokteran Untad, Dr. dr. Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH., melainkan diduga hanya hasil komunikasi antara PPK (Dr Fuad MT) dengan Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas Kedokteran, Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc ketika itu. ***