“Avtur dari Pesawat Memang Harus dikeluarkan untuk menghindari kontaminasi dengan Embun”
Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Informasi yang dihimpun deadline-news.com diduga telah terjadi penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur untuk pesawat di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.
Dugaan itu ternyata hanya isapan jempol belaka, sebab menurut teknisis maskapai penerbangan Lion Air Asgar bahwa memang diharuskan avtur dari dalam tengki pesawat dikeluarkan setelah melakukan penerbangan berjam-jam.
Sebab saat pesawat melakukan penerbangan terjadi kelembaban undara yang mencapi 40 derajat celcius, sehingga membuat bahan bakar pesawat (avtur) terkontaminasi. Olehnya jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bahaya saat pesawat itu terbang lagi.
“Pesawat harus steril dari embun. Olehnya bahan bakarnya (avtur) harus dikeluarkan dari tangkinya saat leanding, lalu diganti dengan yang orsinil. Karena saat terbang banyak embun yang membentuk es (membeku), masuk ke dalam sayap pesawat, dimana disayap itulah terdapat tangki bbm jenis avtur,”jelas Asgar.
Disinggung soal adanya penjualan bbm jenis avtur keluar, Asgar menjelaskan bahwa itu tidak jual secara umum, tapi memang group perusahaan lion air yang mengambilnya. Dan itu tidak dapat digunakan lagi di pesawat manapun jika sudah terkontaminasi dengan air. Karena dapat membahayakan penerbangan.
Hal senada juga ditagaskan kepala pengamanan bandara Iskandar. Bahkan kata Iskandar setiap jam 6 Pagi Bandara harus clier (bersih) dari bahan bakar minyak jenis avtur.
“Setiap pagi kami mengecek ke tempat-tempat paskapai, apakah masih ada avtur yang disimpan dalam jirgen? Kalau masih ada harus segera disingkirkan, karena dapat menimbulkan bahaya. Dulu pada bandara lama lalu, pernah terjadi kebakaran, sebab masih ada tersisa avtur yang telah dikeluarkan dari dalam tangki pesawat disimpan di kantor maskapai. Akibatnya kebakaran tidak dapat dihindari,”ujar Iskandar yang diamini Kepala Bandara Mutiara Sis Al Jufri Benyamin Noach Apituley saat di temui di ruang kerjanya Senin (27/3-2017). ***