Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Morowali-Proyek pelebaran jalan nasional Trans Sulawesi yang menghubungkan Poso, Morowali Utara-Morowali hingga Sulawesi Tenggara diduga menggunakan pasir gunung yang bercampur tanah. Sehingga pasirnya kelihatan agak kemerah-merahan. Pasir gunung itu diduga dijadikan timbunan dan pemadatan.
Penggunaan pasir gunung ini, dapat diduga tidak memberikan kwalitas pekerjaan seperti yang diharapkan alias ada kemungkinan cepat rusak. Demikian informasi yang dihimpun di lokasi proyek pembangunan pelebaran jalan nasional Trans Sulawesi Sabtu (12/11-2016).
Proyek itu dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2016. Nilai pagu sebesar Rp,65.375.800.000,00, nilai HPS paket sebesar Rp, 65.221.307.000,00. Proyek ini berlokasi di kolometer 333, 370,344 sampai 060 diwilayah Morowali Utara provinsi Sulawesim Tengah.
Sementara itu rekanan yang mengerjakan jalan nasional Trans Sulawesi Tiwaa-Tomata H.Sidik Ibrahim, SE yang dikonfirmasi via pesat singkat beberapa waktu lalu menuliskan bahwa pihaknya tidak menggunakan pasir gunung bercampur tanah. Tapi pasir bekas sungai yang sudah mati.
“Lohh.. sy lg di lokasi ini. Kami memang pakai pasir ex Sungai Yaentu dari Desa Taliwan berdasarkan rekomendasi dr Lab PU Bina Marga Sulteng. Disamping itu kami juga menggunakan Material Ex Sungai Kuse dari Desa Peleru. Semnatara utk Material Pengaspalan menggunakan Material dr Sungai Puna di Poso. Karena utk Mix Design Asbuton, Material yg masuk hanya dr Sungai Puna. Dan Paket yg kami kerjakan adalah Paket Tiwa’a – Tomata. Bukan Tomata Beteleme,”tulis Sidik menjawab pertanyaan konfirmasi Andi Attas Abdullah dari Deadline News group online ww.koranpedoman.com pekan lalu.
Salah sorang pekerja lapangan yang mengaku kepercayaan Sidik mengatakan proyek pelebaran jalan Tomata-Tiwaa sebentar lagi selesai. Dan tidak ada masalah, semua dikerjakan sesuai aturan. Dan semua diaspal butas. ***
Cuaca Buruk, Kapal Tongkang Rusak 14 Unit Rumah di Desa Fatufia
Doel (Deadline News/koranpedoman.com)-Morowali- Salatu Kapal Tongkang di Morowali dikabarkan merusak rumah warga sebanyak 14 unit. Kapal tongkang itu hanyut setelah dihempaskan badai dan ombak kencang di pantai Desa Fatufia dusun 5, Kabupaten Morowali Kamis (15/9-2016) tepatnya pukul 19:30 wita. Demikian informasi yang diperoleh di group WA Info Kita yang dibagikan oleh Amar setelah mendapatkan informasi dari rekannya di Morowali Jumat (16/9-2016)
Adalah MBS 322 Samarinda nama kapal itu. Kronologis kejadiannya pada pukul 19:15 tiba – tiba cuaca buruk disertai hujan dengan angina kencang. Sehingga kapal tongkang yang sedang berlabuh diperairan dusun 5 Kurisa desa Fatufia, tiba-tiba tali jangkarnya putus. Akibatnya kapal Tongkang tersebut hanyut dan menghantam rumah-rumah panggung milik masyarakat yang di bangun diatas laut, sontak saja rumah-rumah tersebut roboh.
Berikut ini adalah nama-nama para pemilik rumah tersebut 1. Haris 2. Atti 3. Bapak Haya 4. Bapak Rusno 5. Ibu Umi 6. Ibu Tantano 7. Ibu Rahman 8. Bapak Udin 9. Bapak Ali 10. Bapak Arman Addas 11. Bapak Bintang 12. Ibu Rahman 13. Ibu Tatan 14. Bapak Bonto.
Pada pukul 21:45 kapal tongkang telah ditarik oleh kapal tug baot yang sedang berlabuh di jeti PT.BDM. Akibat kejadian tersebut korban jiwa nihil, kerugian material sementara dilaksanakan pendataan dari pemerinta desa Fatufia. Situasi wilayah cuaca hujan,situasi aman terkendali. ***
Cuaca Buruk, Kapal Tongkang Rusak 14 Unit Rumah di Desa Fatufia
Doel (Deadline News/koranpedoman.com)-Morowali- Salatu Kapal Tongkang di Morowali dikabarkan merusak rumah warga sebanyak 14 unit. Kapal tongkang itu hanyut setelah dihempaskan badai dan ombak kencang di pantai Desa Fatufia dusun 5, Kabupaten Morowali Kamis (15/9-2016) tepatnya pukul 19:30 wita. Demikian informasi yang diperoleh di group WA Info Kita yang dibagikan oleh Amar setelah mendapatkan informasi dari rekannya di Morowali Jumat (16/9-2016)
Adalah MBS 322 Samarinda nama kapal itu. Kronologis kejadiannya pada pukul 19:15 tiba – tiba cuaca buruk disertai hujan dengan angina kencang. Sehingga kapal tongkang yang sedang berlabuh diperairan dusun 5 Kurisa desa Fatufia, tiba-tiba tali jangkarnya putus. Akibatnya kapal Tongkang tersebut hanyut dan menghantam rumah-rumah panggung milik masyarakat yang di bangun diatas laut, sontak saja rumah-rumah tersebut roboh.
Berikut ini adalah nama-nama para pemilik rumah tersebut 1. Haris 2. Atti 3. Bapak Haya 4. Bapak Rusno 5. Ibu Umi 6. Ibu Tantano 7. Ibu Rahman 8. Bapak Udin 9. Bapak Ali 10. Bapak Arman Addas 11. Bapak Bintang 12. Ibu Rahman 13. Ibu Tatan 14. Bapak Bonto.
Pada pukul 21:45 kapal tongkang telah ditarik oleh kapal tug baot yang sedang berlabuh di jeti PT.BDM. Akibat kejadian tersebut korban jiwa nihil, kerugian material sementara dilaksanakan pendataan dari pemerinta desa Fatufia. Situasi wilayah cuaca hujan,situasi aman terkendali. ***
Diduga 5 Ribuan Pekerja Illegal Asal Cina di PT.BDM
Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Palu-Kabupaten Morowali adalah salah satu daerah di Sulteng yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Adalah tambang nickel dan biji besi salah satu kekayaan alam yang terpendalam dalam perut bumi Kabupaten Morowali itu. Makanya tidak heran jika banyak perusahaan tambang menanamkan investasinya di Kabupaten Morowali.
Adalah PT.Bintang Delapan Mineral (BDM) yang mengelola tambang Nickel di wilayah Bahodopi Kabupaten Morowali yang diduga mempekerjakan tenaga kerja asing itu. Diperkirakan 8000 an tenaga kerja yang diserap di perusahaan BDM itu. Dan sekitar 5000 an diantaranya diduga tenaga kerja asing illegal asal Cina.
Para pekerja asing yang diduga illegal yang masuk ke Morowali itu dari Cina, melalui Jakarta, terus ke Kendari dengan pesawat udara lalu masuk ke Bahodopi Morowali lewat transportasi darat. Dan diduga ada juga melalui laut. “Mereka disimpan di dalam kontenair, dan konteiner itu dilengkapi AC, sehingga para pekerja asing asal Cina yang diduga Illegl itu aman. Maka jika ada petugas imigrasi datang mereka disembunyikan didalam konteiner yang ber AC, sehingga petugas Imigrasi tidak dapat mendeteksinya,”ujar Sumber itu kepada koran Deadline News dan online koranpedoman.com.
Sumber itu sempat masuk bekerja sekitar 7 hari di PT.BDM menggantikan saudaranya yang kebetulan sakit. Selama bekerja 7 hari sebagai pengganti saudaranya, sumber itu mengamati secara seksama apa yang terjadi di PT.BDM itu. Hasil amatannya secara langsung, ia mengaku mengetahui secara jelas perbedaan pekerja Indonesia dengan pekerja asing asal Cina. “Pekerja warga kita di PT.BDM rata-rata buru kasar. Dan tingkat manajer rata-rata dikuasai oleh orang asing,”ujar sumber itu yang mengaku anggota Polisi.
Ditanya kenapa tidak merekamnya melalui kamera handpone, Ia menjawab sangat sulit, sebab setiap saat diawasi. “saya sangat sulit merekamnya melalui foto atau video, sebab setiap saat diawasi. Bahkan tidak sembarang orang masuk disana. Saya berhasil menyelinap masuk karena kebetulan ada saudara saya yang sakit, yang saya gantikan. Karena para pekerja di PT.BDM menggunakan Helm tiga jenis, dan sangat banyak, sehingga saya tidak dikenali oleh para pengawasnya,”ujar sumber itu lagi.
Bupati Morowali Drs.H.Anwar Hafid, M.Si yang dikonfirmasi via handpone beberapa waktu lalu mengatakan tidak benar ada 5000 an pekerja asing Ilegal PT.BDM Bahodopi Morowali. “Karena kalau pekerja asing di PT.BDM hanya ada sekitar 800 san orang, itupun mereka legal, bukan illegal. Mereka memiliki visa,”jelas Bupati Anwar.
Dintanya soal jumlah pekerja di PT.BDM, Anwar menyebutkan bahwa jika secara total pekerja di PT.BDM ada sekitar 8000 ribuan orang termasuk pekerja lokal dan asing. “Jadi tidak benar itu kalau ada informasi yang menyebutkan ada 5000 an pekerja asing illegal di PT.BDM Bahodopi Morowali. Sebab pekerja asing asal Cina disana hanya sekita 800 san. Itupun mereka legal bukan illegal,”sebut Anwar.
Menurut Anwar, alasan manajemen PT.BDM mempekerjakan tenaga kerja asing asal Cina, karena memang perjanjian mereka dengan pihak pemerintah Cina. Sebab merekalah yang paling tahu soal konstruksi pembangunan pabrik Smelter. Sehingga pihak PT.BDM meminta jangan dulu direcoki dengan berbagai reaksi menolak tenaga kerja asing asal Cina. “Ada waktunya para tenaga kerja local kita yang dipekerjakan di PT.BDM. yakni ketika pabrik Smelter itu selesai dibangun,”tutur Anwar dari balik handphanya.
Kepala Devisi Imigrasi Kanwil Kehakiman, Hukum dan Ham Erna Yunanti Murni yang dikonfirmasi di kantornya Jumat (19/8-2016), mengaku baru mendengar informasi soal dugaan tenaga kerja asing yang mencapai 5000 an orang di PT.BDM Kabupaten Morowali. Sebab kata dia, menurut data yang mereka peroleh dari laporan PT.BDM dua minggu lalu, hanya ada 936 orang tenaga kerja asing yang disampaikan ke Kanwil Kehakiman, Hukum dan Ham.
Menurutnya pihaknya terus mencari infomasi dan data, soal dugaan tenaga kerja asing illegal di PT.BDM jumlahnya mencapai 5000 an orang itu. Karena berdasarkan Permen No.27 tahun 2015 yang menyangkut izin tinggal bagi warga asing yang hanya memiliki visa kunjungan, hanya diperolehkan 2 bulan. Kemudian yang memiliki visa kerja, hanya diperbolehkan 6 bulan. “Bahwa orang asing boleh melakukan kegiatan salah satunya percobaan pekerjaan selama 2 bulan jika memiliki izin mempekerjakan tenaga asing (Imta),”tutur Erna yang didampingi Sohirin Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan.
Kata Erna kalau tidak memiliki Imta, harus dipulangkan ke Negara asalnya. Tapi jika memiliki Imta bisa diperpanjang izin tinggalnya bekerja di Indonesia, setiap 2 bulan dan 6 bulan. “Hanya 6 bulan masa berlaku imta itu, jadi kalau ada pekerja asing yang sudah lebih dari 6 bulan, dan tidak memperpang Imtanya, maka dapat dideportasi ke negaranya.
Erna menegaskan pihaknya mendukung dan mensport pembangunan di Sulteng, termasuk mempekerjakan orang asing. Tapi kalau mempekerjakan tenaga asing harus legal. “Kami tidak dapat mentolerir pekerja asing yang illegal,”aku Erna.
Pengamat kebijakan publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah, berdasarkan data yang dimilikinya, mayoritas pekerja asal Cina yang bekerja di perusahaan pertambangan, di Kecamatan Bahodopi ternyata tak berdokumen resmi sebagai tenaga kerja, melainkan menggunakan visa kunjungan wisata. “Maraknya pekerja Cina yang menggunakan visa kunjungan tapi menetap dan bekerja di perusahaan perambangan sudah berlangsung sejak pertengahan tahun lalu,” kata Amir di Jakarta seperti dikutif di Metro Pos.com Rabu (27/7/2016),
Sementara itu salah seorang pimpinan eksekutif PT.BDM yang biasa dipanggil Bang Alex yang dikonfimasi vian handphone 0811980812X, dan whatsApp berkali-kali tidak ditanggapinya. “Malam bang mohon konfirmasi soal dugaan 5 ribu pekerja illegal dari Cina di BDM. Hormatku Andi Attas Abdullah pempred Koran Deadline News/koranpedoman.com. ***
Pemkab Morowali Alami Defisit Rp,50 Miliyar
Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Palu-Keuangan Pemerintah Kabupaten Morowali mengalami defisit sekitar Rp, 50 miliyar. Hal ini terjadi akibat melesetnya perhitungan penerimaan dari sektor sumbangan pihak ketiga yakni PT.Bintang Delapan. Sebelumnya setoran pihak ketiga (Bintang Delapan) mencapai Rp, 100 miliyar.
“Saat itu pihak BDN mengekspor bahan mentah. Namun setelah melakukan pengelolaan bahan mentah menjadi bahan jadi untuk diekspor penerimaan sumbangan pihak ketiga terkhusus BDN tinggal Rp, 35 miliyar. Sehingga Keuangan Pemkab Morowali mengalami defisit sekitar Rp, 50 miliyar,”kata Bupati Morowali H.Anwar Hafid.
Menurutnya turunnya setoran pihak ke tiga ke daerah penghasil setelah smelter beroperasi, karena memang regulasinya mengatur demikian.
“Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah pusat bersama-sama DPR-RI setelah melalui pemerintah Provinsi Sulteng melakukan revisi regulasi yang mengatur sumbangan pihak ke tiga mengalami kenaikan,”harap Anwar. ***
Spektakuler, Pengibaran Sang Merah Putih Dibawah Laut
Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Palu-Sebagai bentuk apresiasi atas kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 tahun, pada tanggal 17 Agustus 2016, Kahmi Kabupaten Morowali, menggelar pengibaran bendera dari bawah laut.
Kurang lebih 100 bendera yang akan dikibarkan dari dalam laut yang ditambatkan pada balon gas berdiameter 7 meter. Pengibaran sang merah putih dari dalam laut itu dilakukan oleh kelompok Diving dari berbagai daerah. Ada yang dari Makassar, Jawa, Manado, Kendari dan Kalimantan.
Kegiatan ini berkat kerjasama pengurus Kahmi dan Polres Morowali. Pengibaran sang merah putih dari dalam laut lalui naik ke udara ini, digelar di salah satu pulau di dekat perbatasan Morowali dengan Kendarai. Demikian dijelaskan ketua Kahmi Morowali H.Ambo Dalle, SE menjawab koranpedoman.com di Palu baru-baru ini.
Adalah pulau Sobari lokasi tempat pengibaran bendera dari bawah laut itu. Pulau Sobari merupakan salah satu destinasi wisata laut di Morowali yang sangat menjanjikan. Hanya saja belum dikelola secara maksimal oleh Pemerintah daerah. Padahal pulau itu sangat indah dan menawan hati bagi pengunjungnya. Bahkan lebih indah dari destinasi pulau Raja Ampat dan Bunaken. Hanya saja belum dijama dengan baik. “Oleh sebab itu Kahmi bersama Polres Morowali mencoba menyentuhnya pada momen hari ulang tahun proklamasi ini,”tutur ketua DPRD Morowali itu.
Destinasi wisata pulau Sobari ini terletak di gususan pulau Kaleroang Kabupaten Morowali. Keindahan Sombori, diibaratkan surga jatuh di Kabupaten Morowali, Sulteng. Kepulauan Sombori telah diperkenalkan lewat Festival Bajo Pasakayyang pada 21 November 215 di Pulau Kaleorang, Kab Morowali. Namun sedahsyat apa keindahan Sombori?
“Ini ibarat sepenggal surga yang dilempar Tuhan ke Morowali. Indah sekali,” kata Ambo Dalle Hotel Best Westeren Palu Jumat (12/8-2016). Menurut Ambo Dalle, Sombori punya spot diving, gua, harta karun bawah laut. Selain itu, kebudayaan Suku Bajo menarik untuk dilihat wisatawan.***
Spektakuler, Pengibaran Sang Merah Putih Dibawah Laut
Andi Attas Abdullah (Deadline News/koranpedoman.com)-Palu-Sebagai bentuk apresiasi atas kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 tahun, pada tanggal 17 Agustus 2016, Kahmi Kabupaten Morowali, menggelar pengibaran bendera dari bawah laut.
Kurang lebih 100 bendera yang akan dikibarkan dari dalam laut yang ditambatkan pada balon gas berdiameter 7 meter. Pengibaran sang merah putih dari dalam laut itu dilakukan oleh kelompok Diving dari berbagai daerah. Ada yang dari Makassar, Jawa, Manado, Kendari dan Kalimantan.
Kegiatan ini berkat kerjasama pengurus Kahmi dan Polres Morowali. Pengibaran sang merah putih dari dalam laut lalui naik ke udara ini, digelar di salah satu pulau di dekat perbatasan Morowali dengan Kendarai. Demikian dijelaskan ketua Kahmi Morowali H.Ambo Dalle, SE menjawab koranpedoman.com di Palu baru-baru ini.
Adalah pulau Sobari lokasi tempat pengibaran bendera dari bawah laut itu. Pulau Sobari merupakan salah satu destinasi wisata laut di Morowali yang sangat menjanjikan. Hanya saja belum dikelola secara maksimal oleh Pemerintah daerah. Padahal pulau itu sangat indah dan menawan hati bagi pengunjungnya. Bahkan lebih indah dari destinasi pulau Raja Ampat dan Bunaken. Hanya saja belum dijama dengan baik. “Oleh sebab itu Kahmi bersama Polres Morowali mencoba menyentuhnya pada momen hari ulang tahun proklamasi ini,”tutur ketua DPRD Morowali itu.
Destinasi wisata pulau Sobari ini terletak di gususan pulau Kaleroang Kabupaten Morowali. Keindahan Sombori, diibaratkan surga jatuh di Kabupaten Morowali, Sulteng. Kepulauan Sombori telah diperkenalkan lewat Festival Bajo Pasakayyang pada 21 November 215 di Pulau Kaleorang, Kab Morowali. Namun sedahsyat apa keindahan Sombori? “Ini ibarat sepenggal surga yang dilempar Tuhan ke Morowali. Indah sekali,” kata Ambo Dalle Hotel Best Westeren Palu Jumat (12/8-2016).
Menurut Ambo Dalle, Sombori punya spot diving, gua, harta karun bawah laut. Selain itu, kebudayaan Suku Bajo menarik untuk dilihat wisatawan.***
Gerakan Nasional “Ayo Kerja” Pada 70 Tahun Indonesia Merdeka
Palu (koranpedoman.com/Deadline News)-MOMENTUM HUT RI KE 70 menjadi hal yang sangat istimewa bagi walikota Palu, H Rusdy Mastura dan wakil walikota Palu, H Andi Mulhanan Tombolotutu SH karena menjadi upacara moment upacara sebelum bertarung di Pilkada secara langsung yang akan di helat pada 9 Desember 2015 mendatang.
Sejumlah agenda menarik dilaksanakan di puncak HUT RI ke 70 di halaman kantor walikota Palu selain pemberian penghargaan juga dilaksanakan penyerahan jaringan komunikasi lintas SKPD dan juga MoU yang terbangun dengan sejumlah investor luar negeri untuk menanamkan sahamnya di KEK Palu.
Walikota Palu, H Rusdy Mastura mengatakan bahwa Indonesia kini berusia Tujuh Puluh tahun merdeka. Ini momentum jembatan emas dalam mewujudkan semua harapan berbangsa dan bernegara, yakni: memiliki Indonesia yang “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Hal ini disampaikan Walikota Palu, H Rusdy Mastura yang memimpin langsung jalannya upacara HUT RI 70 yang dilaksanakan di halaman kantor walikota Palu Senin (17/8). Menurut walikota Palu, dengan kerja. Hanya melalui kerja sebuahbangsa akan meraih kemakmuran dan kejayaannya. Kerja disini haruslahdengan keinsyafan akan kekuatan dari Persatuan Indonesia. Kerja yangdilakukan dengan gotong royong. Ini bukan semata urusan rakyat, tapi para pemimpin-pun harusmemberi contoh bergotong royong dalam kerja.
Gotong-royong dalam kerjamenjadi jiwa gerakan perayaan 70 tahun kemerdekaan Indonesia.Melalui Gerakan Nasional 70 Tahun Indonesia Merdeka menjadikannyasebagai titik tolak mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesiadengan gotong royong.
Walikota Palu menyampaikan bahwa amanat ayo kerja sebagaimana yang telah disampaikan oleh presiden RI Joko Widodo ingin menggunakan momentumperayaan 70 tahun Indonesia merdeka untuk memperbarui tekad dalammewujudkan harapan seluruh rakyat Indonesia. Harapan dari segenap ung bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Ayo Kerja” ini merupakan satu langkah besar mewujudkan impian Indonesia
Merdeka dalam arti sesungguhnya. Ayo kerja bukanlah slogan semata melainkan sebuah pergerakan. Presiden Joko
Widodo memiliki keyakinan pergerakan yang ingin dibangun adalah menjebol mentalitas
bangsa yang berada dalam keterjajahan,ketertindasan, ketidakadilan, ketidak merdekaan serta
membangun mentalitas barusebagai bangsa yang merdeka 100 persen. Itulah makna
mendasar darirevolusi mental.
Ayo Kerja! Sesungguhnya adalah perwujudan praktis dari gerakan revolusi
Mental. Targetnya bukan semata untuk rakyat namun harusmenjangkau dan mengikat para
penyelenggara negara. Mereka memiliki tanggung jawab moral maupun konstitusional untuk Gerakan Nasional “Ayo Kerja” Pada 70 Tahun Indonesia Merdeka bekerja jujur, tanpapamrih, melayani rakyat secara paripurna.
Gerakan Nasional lebih jauh walikota mengatakan bahwa “Ayo Kerja” tidak ingin berhenti pada slogan ataupunperayaan semata, tapi gerakan nyata yangmembangkitkan semangat rakyat dalammewujudkan impianIndonesia
Merdeka. Gerakan ini mendorong partisipasimasyarakat untuk terlibat, turun tangan secara
bersama-samamewujudkan impiannya.(tim penulis humas dan protokol Pemkot Palu).***
Disperindagkop Gelar Diseminasi Kerajinan dan Batik
Kerjasama Dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta dan Pemkot Palu
PALU-(koranpedoman)-Sulteng- kepada seluruh peserta Diseminasi kerajinan dan batik khususnya bagi perajin batik dan kerajinan dapat memperoleh manfaat dan mengaplikasikan hasil Litbang Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) secara nyata untuk mengembangkan industri IKM dan BBKB memperoleh umpan balik dari hasil penelitian yang dilakukan. Gambaran ini disampaikan Sekkot Palu, Drs H Aminuddin Atjo MSi saat membuka kegiatan diseminasi kerajinan dan batik di ruang pertemuan kantor walikota Palu Selasa (9/6).
Kegiatan ini merupakan bagian kerjasama Pemkot Palu dengan BBKB Yogyakarta. Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala BBKB Yogyakarta Dra Zulmaliza MM bersama rombongan ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Dalam kesempatan tersebut Kepala BBKB Yogyakarta mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya kerjasama yang telah terbangun antara pihaknya dengan Pemkot Palu.
“Kami ingin memberikan apresiasi positif kepada Pemkot yang sangat perhatian terhadap pengembangan batik di kota Palu, olehnya kami akan selalu siap untuk memberikan pendampingan dan yang lebih terpenting lagi adalah kami berharap batik di Palu khususnya Sulteng dengan berbagai corak dan motif khas daerah Palu dan Sulteng pada umumnya,”katanya.(tim penulis humas dan protokol Pemkot Palu)
Presiden Beri Penghargaan Adiwiyata Mandiri SDN 15 PALU
PALU (koranpedoman)-Sulteng-PRESTASI yang di capai oleh SDN 15 Palu bukanlah dicapai secara instans, akan tetapi semuanya itu berkat kerjasama semua warga sekolah serta adanya pendampingan dari pemerintah kota Palu dan provinsi Sulteng. Setelah berhasil meraih penghargaan nasional tahun 2013 lalu, sekolah yang di nahkodai oleh Nunuk LH tersebut kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat dengan mendapatkan pengharaan berupa sekolah adiwiyata Mandiri tingkat nasional tahun 2015.
Menariknya saat penerimaan adiwiyata mandiri di istana Bogor dan .Balai Kartini Jakarta, Walikota Palu, H Rusdy Mastura hadir langsung ikut mendampingi pengharaan yang di raih SDN 15 Palu tersebut. Dalam kesempatan tersebut usai menerima penghergaan, kepala SDN 15 Palu, Nunuk LH bersama dengan Najmawati SPd ketua tim adiwiyata mandiri SDN 15 Palu bertemu langsung dengan Sekkot Palu di ruang kerjanya pada Senin sore (8/7).
Dalam kesempatan tersebut, Nunuk LH memperlihatkan tropy dan sejumlah penghargaan lainnya yang diterima langsung dari presiden RI H Jokowi dan menteri lingkungan hidup. Sekkot Palu, Drs H Aminuddin Atjo MSi memberikan apresiasi tinggi kepada SDN 15 Palu, atas keberhasilan meraih prestasi tingkat nasional tersebut. Penghargaan itu merupakan pengakuan pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia terhadap sekolah di kota Palu tersebut dalam partisipasinya melestarikan lingkungan.
“Alhamdulillah, pembinaan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Palu dalam upaya melestarikan lingkungan di sekolah-sekolah telah menuai pengakuan dan prestasi Adiwiyata Mandiri. Ini penghargaan paling bergengsi di bidang lingkungan hidup untuk lingkungan sekolah,” katanya.
Sekkot berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh sekolah dan masyarakat Kota Palu untuk terus melanjutkan dan memelihara kelestarian lingkungan.
“Saya yakin dan percaya sekolah-sekolah di Kota Palu memiliki potensi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di segala bidang, termasuk di bidang lingkungan hidup. Pemkot Palu akan terus mendukung semua sekolah dalam menjalankan program pelestarian lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, kepala SDN 15 Palu, Nunuk LH mengatakan bahwa prestasi yang dicapai sekolahnya tidak lepas dari peran seluruh warga sekolah, termasuk juga arahan dari koordinator adiwiyata mandiri Drs H Moh Arasy MSi BLHD Provinsi dan BLH Kota Palu, Pemkot Palu, Disdik Palu dan sejumlah pihak yang terlibat di dalamnya. setidaknya prestasi ini memberikan motivasi dan penyemangat dan di harapkan sekolah pada semua jenjang pendidikan bisa mengikuti jejak SDN 15 Palu.(tim penulis humas dan protokol Pemkot Palu)