Lagi, Agus Lantik Ratusan Pejabat

Arham Bustaman (deadline-news.com)-Pasangkayu-Bupati Agus ambo Jiwa kembali melantik ratusan pejabat di lingkup pemda Mamuju Utara. Acara ini berlangsung di aula Masjid Madaniah Pasangkayu, Selasa (21/3), dan dihadiri seluruh unsur muspida.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Mamuju Utara dengan nomor SK 821.34/511/bkpp, sekitar 266 orang dari Eselon IV diambil sumpahya, hanya satu dari Eselon III.

Seusai acara pelantikan, Bupati Mamuju Utara Agus Ambo Jiwa langsung bergegas meninggalkan tempat acara tanpa memberikan sambutan. hal ini diduga karena waktu pelaksanaan acara pelantikan sangat singkat.

Kapala BKDD Mamuju Utara Kasmuddin saat dikonfirmasi via ponsel, juga tidak bersedia memberikan penjelasan soal pelantikan. Pasalnya, ia mengaku masih kurang sehat.

Anggota DPRD Mamuju Utara, Karma Yunus saat dimintai tanggapan mengenai pelantikan pejabat baru di lingkup pemda, mengemukakan agar sekiranya dapat bekerja lebih sebagai wujud dedikasi pada masyarakat.

“Pegawai itu mesti melayani dengan tulus, sebab jabatan publik itu merupakan amanat yang harus dipertanggungjawabkan, bukan sekedar datang dan duduk terus pulang,” kata poltisi muda Nasdem ini.

Menyinggung soal aduan salah seoarang warga terkait pelayanan di salah satu kantor SKPD yang tidak melayani sebagaimana mestinya, ia meminta dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Sebab, ia menambahkan pegawai adalah pelayan rakyat apapun jabatannya yang mesti siap melayani secara profesional seseuai kaidah yang berlaku. ***

Deadline-News.com Peduli di HUT ke 9 Tahun

Nanang (deadline-news.com)–Palu-9 Maret 2017 adalah hari ulang tahun ke 9 deadline-news.com. Tanggal 9 Maret itu sangat bersejarah bagi manajemen deadline-news.com. Olehnya setiap hari kelahirannya manajemen selalu memperingatinya dengan mendatangi rumah-rumah panti asuhan, baik Muslim maupun yang Kristen.

Adalah pondok pesentren dan Panti Asuhan Hidayatullah di kelurahan Tondo Kecamatan Mantikolore, Wali Songo di jalan Soekarno-Hatta, As-Salam di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan dan Panti Asuhan Immanuel di jalan Sultan Hasanuddin.

Keempat panti asuhan itu setiap tahunnya menjadi tujuan berbagi dan peduli deadline-news.com. kepedulian itu hanya sekedar berbagi saja apa yang menjadi kelebihan dari rezeki yang ada dan bersumber dari Allah SWT melalui orang lain ke deadline-news.com dan diteruskan lagi ke yang berhak menerimanya seperti ke empat pati asuhan tersebut.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berpartisipasi, sehingga deadline-news.com peduli dapat diselenggarakan walau dalam bentuk sederahan dengan membagikan sembako (beras) 50 kg per panti asuhan.

Dan terima kasih atas kehadian kawan-kawan jurnalis memberikan semangat dan doa pada hari ulang tahun ke 9 deadina-news.com pada 9 Maret 2017. ***

foto sedekah sembako di pesantren dan panti asuhan Hidayatullah. foto Nanang.
penyerahan sembako dan susu Cilgo di panti asuhan Hidayatullah. foto Nanang/deadline-news.com
penyerahan sembako di panti asuhan Immanuel. foto Nanang/deadline-news.com
foto tamu di Hut deadline-news.com pada hut ke 9 tahun. foto Nanang/deadline-news.com.
Kadis Perumahan Kota Palu Rizal Abdul Rauf bersama dua senoir Jurnalis Randy dan Agus. foto Bang Doel/deadline-news.com
tamu dari Kalbe menikmati hidangan bebek CS asuhan Om Sidik. foto Nanang/deadline-news.com.

Walikota : Kedepan Ada Kelurahan Percontohan Bebas Narkoba

Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Walikota Palu Drs.Hidayat, M.Si didepan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulteng Kombes Pol.Tagam Sinaga di Palu, Jumat (3/3-2017), menegaskan bahwa kedepan ada kelurahan yang akan menjadi percontohan bebas narkoba.

“Saya sudah memprogramkan kedepan di kota Palu ada kelurahan percontohan bebas narkoba. Nanti setiap kelurahan dan rumah-rumah penduduk kita akan pasang spanduk, benner dan stiker bebas narkoba. Untuk pencetakan spanduk, benner dan stiker kita akan libatkan mitra kerja seperti perbankan, BUNM dan BUMD yang ada di Kota Palu,”jelas mantan KTU salah satu sekolah menengah pertama di Morowali itu.

Menurut mantan Camat Palu Selatan itu, langkah awal untuk pemberantasan narkoba di kota Palu, kita akan menyentuhnya secara persuasif. Semua tokoh agama, masyarakat, pemuda, Kapolres, Dandim, kita libatkan untuk bersama-sama pemerintah Kota Palu dan BNN didalam pemberentasan narkoba.

Hal senada juga dikatakan kepala BNN Sulteng Kombes Pol.Tagam Sinaga. Kata Tagam ada wilayah di Kota Palu ini yang katanya sulit disentuh aparat didalam melakukan pemberantasan narkoban. Oleh sebab itu, kita akan melakukan secara bersama-sama, baik BNN, Kepolisian, Kodim, pemerintah Kota Palu, bahkan Pemerintah Provinsi.

“Kehadiran kami di ruangan pak Walikota ini, adalah berkoordinasi dan membicarakan strategi pemberantasan narkoba secara menyeluruh dan bersama-sama. Sehingga kota Palu dapat bebas dari pengaruh narkoba,”ujar Tagam

Ia menambahkan bahwa sungguh kasihan nasib anak cucu kita kedepan, jika narkoba dibiarkan berkembang. Oleh sebab itu mulai sekarang kita segera memberantasnya.

“Kalau tidak bisa ditindak secara baik-baik, kita akan menggunakan ketegasan. Namun untuk langkah awal, seperti jelaskan pak Wali Kota tadi, kita menyentuhnya secara persuasive dulu. Dan melibatkan semua stakeholder,”tegas Tagam sambil diamini oleh dua kepala BNN yakni Palu AKBP Sahiri dan AKBP Sumantri Sudirman. ***

foto Walikota Palu Drs,Hidayat berbincang seris bersama tiga kepala BNN yakni Kombes Pol.Tagam Sinaga, AKBP Sahiri (BNN Kota Palu) AKBP Sumatri Sudirman (BNN Donggala). foto Andi Attas Abdullah/deadline-news.com)
foto kepala BNN Sulteng Kombes Pol.Tagam Sinaga Salam komando bersama Walikota Palu Drs.Hidayat, M.Si. foto Andi Attas Abdullah/deadline-news.com.
foto walikota Palu Drs.Hidayat, M.Si jamu makan siang tiga kepala BNN yakni Kombes Pol.Tagam Sinaga (BNN Sulteng), AKBP Sahiri (BNN Palu), dan AKBP Sumatri Sudirman (BNN Donggala). foto Andi Attas Abdullah/deadline-news.com)

Panen Talas Satoimo Bersama Prof Nurdin Abdullah (NA) di Pinrang

Foto Bupati Nurdin Abdullah menunjuk lokasi produktif untuk tanaman komoditi Talas. foto dok Hms Bantaeng.
foto Nurdin Abdulla (NA) memeriksa hasil panen talas petani. foto dok hms Bantaeng.

foto Nurdin Abdullah (NA) menikmati kersamaan pemkab Pinrang, Investor dan petani Talas. foto dok Hms Bantaeng.
foto Nurdin Abdullah (NA) kagum melihat talas hasil produksi petani di Pinrang. foto dok Hms Bantaeng.

Bantaeng (deadline-news.com)-Talas dianggap sebagai salah satu komoditi unggulan dengan berbagai manfaat, oleh karena itu permintaan talas di negara maju seperti Jepang sangat tinggi.
Inilah yang menjadi alasan mengapa program budidaya talas ini digencarkan, selain itu menanam talas diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani nantinya.(hms Bantaeng).***

Mengenal Obyek Wisata Negeri Diatas Awan Puncak Gunung Karomba

 

foto villa Dona Dei dan lokasi pengembangannya di puncak gunung karomba desa Mesa Kada/Suppirang kec. Lembang.Kab.Pinrang prov Sulsel, milik Donatus Marru/ foto dobdullah/deadline-news.com)
jalan lingkar menuju villa
inilah villa diatas awan milik Ir.Donatus Marru di Desa puncak gunung Karoba Desa Mesa Kada Kab.Pinrang. foto dok Andi Attas Abdullah/deadline-news.com

Andi Attas Abdulla (deadline-news.com)-Pinrang-Sulsel-Hari itu Rabu (21/10-2015), sekitar pukul 15:00 wita, saya meninggalkan Kota Makassar menuju Puncak Gunung Karomba di Desa Mesa Kada Kecamatan Lembang kabupaten Pinrang. Saya berdua dengan pak Yusuf dengan menggunakan mobil Fortune warna hitam. Kami melaju dengan kecepatan 80-100 perkilometer. Jarak tempu antara kota makassar dengan kota Pinrang antara 4-5 jam. Sebetulnya perjalanan yang melelahkan itu bukanlah kota Pinrang tujuan kami, tapi puncak gunung Karomba di Desa Mesa Kada Kecamatan lembang Kabupaten Pinrang. Jika perjalanan diteruskan dari Makassar ke puncak Gunung Karomba itu maka dapat ditempu 10-12 jam.
Karena kelelahan, kamipun mampir menginap semalam di Desa benteng Paremba Kecamatan lembang kabupaten Pinrang yang notabene tetangga Desa dengan Mesa Kada dimana terdapat puncak Gunung Karomba itu. Keesokan harinnya Kamis (22/10-2015), perjalanan kami lanjutkan menuju obyek wisata puncak gunung Karomba. Puncak Gunung Karomba merupakan potensi obyek wisata yang terpedam selama ini dibiarkan. Padahal menyimpan keindahan yang dapat menarik wisatawan asing kelak. Apalagi Puncak gunung Karomba ini jika disore hari hingga pagi hari diselimuti empun, sehingga membuat hawa dingin yang merasuk kesumsum tulang belulang.
Sekalipun terik matahari, namun udara di puncak Gunung Karomba itu tetap sejuk, apalagi dengan hembusan angin sepoi-sepoi. Puncak gunung Karomba ini diperkirakan berada diketinggian 40 kilometer dari permukaan laut. Diatas puncak gunung Karomba itu terdapat bangunan Villa berbentuk rumah adat Toraja (Tongkonan) yang terbuat dari kayu ulin. Dari atas Villa puncak gunung Karomba dikejauhan terlihat lampu-lampu germerlap tetangga Desanta. Puncak gunung Karomba diapit dua gunung yang menjulang tinggi disisi kiri dan sisi kanannya. Sedangkan dibagian belakang dan depan, terdapat lembah nan hijau sepanjang mata memandang.
Menariknya villa yang dibangun diatas lahan sekitar 5 hektar are itu dilengkapi dengan landasan pendaratan Helipat bagi wisatawan asing yang akan berkunjung ke obyek wisata pegunungan puncak Karomba itu. Selain itu juga terdapat kolam renang dengan air begitu jernih dan dingin. Adalah Donatus alias Totot salah seorang putera kelahiran Desa Mesa Kada yang membangun obyek wisata puncak Karomba itu. Memang baru sebagian Villa yang telah rampung dan sudah dapat ditempati. Sedangkan sebaginnya masih dalam proses pembangunan. Jarak tempu dari ibu Kota Makassar ke puncak Gunung Karomba itu sekitar 400 kilometer atau sekitar 12 jam perjalanan jika tidak mampir-mampir istirahat.
Namun perjalan saya kali ini, terpaksa harus mampir di kediaman Ibunda saya yang sudah sekitar 6 bulan tidak bertemu. Sambil melepas rindu juga mengunjungi obyek wisata Villa puncak gunung Karomba. Sekalipun puncak gunung Karomba begitu sejuk, indah dan bersahabat, namun jalur transportasinya masih jauh dari kata layak. Bagaimana tidak, sebagian besar jalur yang dilalui masih sebatas pengerasan. Kalaupun ada yang sudah dicor beton, hanya sekitar 10 kilometer dari total panjang jalan untuk sampai ke atas puncak gunung Karomba sekitar 38 kilometer dari Ibu Kota Kecamatan lembag yakni kelurahan Tadokkong.
Ironisnya lagi, jalannya sempit, berkelok-kelok, mendaki, terjalan dan kadang menuruni lembah dan jembatan sempit serta ala kadarnya. Celakanya lagi, proyek pengerjaan pengecoran jalan mulai dari Dusun Rampusa kelurahan Tadokkong hingga ke Desa Mesa Kada sangat amburadul. Betapa tidak, para pekerja proyek jalan itu hanya menghamparkan krikilnya didasar jalan kemudian ditindis campuran pasir dan semen yang tebalnya hanya sekitar 25-40 centimeter. Padahal selayaknya 50-70 centimeter. Sebab akan dilalui kendaraan roda dua dan empat. Bayangkan saja, ada ruas jalan yang dikerjakan pengecorannya tahun anggaran 2014 lalu, sudah mulai rusak. Padahal tidak ada kendaraan yang bertonase 50 ton yang melaluinya. Hal ini patut diduga bahwa proyek pengecoran jalan beton di Dusun Rampusa yang menghubungkan Desa Mesa Kada, Suppirang dan Salisali itu asalan.
Sisi kiri jalan menuju puncak Gunung Karomba itu jurang yang sangat curam, sedangkan disisi kanannya terdapat pegunungan yang telah dijadikan perkebunan Kakao (Cokelat), Kemiri dan Kopi. Selain itu juga terdapat pohon pinus, dan tumbuhan lain yang menyerupai pohon kelapa menjulang tinggi, tapi plapanya berduri-duri. Orang di desa itu menyebutnya pohon Baga.
Pzarahya bila musim hujan jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat jenis Avanza dan Xenia, hanya mobil doubel kabin yang bisa melintas dijalan setapak menuju puncak gunung Villa Karomba itu. Dan dimusim kemarau seperti yang terjadi saat ini, produksi debu cukup banyak. Tapi menguntungkan bagi pemilik kendaraan jenis Avanza dan Xenia, karena mereka dapat melalui jalan yang penuh rintangan dan terjal itu. Diharapkan pemerintah provinsi Sulsel dan kabupaten Pinrang dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan peningkatan jalan dari Rumpusa ke obyek wisata Puncak Gunung Karomba. Semoga saja.***

Genap 1 Tahun Memimpin, Bupati Mamuju Sampaikan Capaiannya

Bang Doel (deadline-news.com)-Mamuju-Tepat tanggal 17 Februari 2016 lalu, Drs. H. Habsi Wahid, MM bersama H. Irwan Satya Putra Pababari, SH. MTP resmi menjabat sebagai Bupati Mamuju dan Wakil Bupati Mamuju. Memperingati momen satu tahun kepemimpinannya, Bupati Mamuju menguraikan capaian yang telah ia jalankan bersama Wakil Bupati Mamuju dalam mewujudkan Mamuju yang maju, sejaterah dan ramah.

Momen satu tahun yang diperingati dengan menggelar syukuran di Kantor Bupati Mamuju, Jumat 17 Februari 2017, dianggap oleh Habsi Wahid sebagai bahan untuk merenungi dan mengevaluasi diri. Sejak dilantik, Habsi Wahid mengaku telah menjalankan berbagai program untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Mamuju.

“dalam proses menata pemerintahan, dari awal, beberapa program-program telah kita berikan kepada masyarakat dan kita laksanakan. Contohnya kita mengajak masyarakat untuk bersama-sama menata kota ini menjadi kota bersih, sejuk. Itu merupakan satu program awal yaitu gerakan mamuju mapaccing.” Sebut Habsi Wahid.

Program lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sebutnya, yaitu dibidang pendidikan. Kurun satu tahun, Pemerintah Kabupaten Mamuju telah memberikan seragam sekolah gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Mamuju. Bukan hanya itu, ia juga telah menyekolahkan 3.376 anak usia sekolah yang berada diluar sekolah dalam program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB).

“Kita telah berikan pakaian seragam gratis, itu artinya kita memberikan peluang kepada anak-anak sehingga sedikit demi sedikit Insya Allah di mamuju ini tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak sekolah.” Katanya.

Selain itu dibidang kesehatan, orang yang pernah duduk dibalik meja Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju ini mengaku telah memberikan 11 unit ambulance gratis di tahun 2016 dan membangun puskesmas satelit di 3 kecamatan yaitu Kec. Tommo, Kec. Sampaga dan Kec. Bonehau.

Atas keterangannya, pembangunan puskesmas satelit dilakukan secara bertahap, dimana tahun 2017, akan dibangun 3 puskesmas satelit lagi di 3 kecamatan sehingga harapan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.

Satu tahun memimpin Kabupaten Mamuju, pasangan Habsi Wahid dan Irwan Pababari juga memanfaatkan waktu dengan membenahi infrastruktur. Salah satu yang disebutnya yaitu Pemerintah Daerah telah membuka jalan di Kecamatan Simboro’, dari Desa Salletto’ ke Desa Pangasaan sampai tembus di Desa Lebani’ Kec. Tapalang Barat. Ini dilakukan tidak lain, membantu masyarakat mendapatkan jalur transportasi dalam melancarkan peningkatan ekonominya.

Meski sederet capaian telah dipaparkan, Bupati Mamuju mengakui masih banyak hal yang perlu dibenahi, utamanya di Kota Mamuju, seperti perbaikan jalan, terotoar dan taman kota. Khusus penataan taman kota, Pemerintah Kabupaten Mamuju akan bekerjasama bersama dengan Polres Mamuju, Kodim 1418 Mamuju, dan beberapa unsur lainnya. (Hms- Dian Hardianti Lestari).***

Revolusi Mental Ala Pemda Matra Tangkal Indisipliner Pegawai

Arham Bustaman (deadline-news.com)-Pasangkayu-Revolusi mental yang dicanangkan pemerintah pusat dijabarkan pemerintah daerah Mamuju Utara dalam bentuk pengajian rutin tiap malam Jumat bagi masyarakat terutama ASN.
Pengajian tersebut hal wajib bagi seluruh ASN agar dapat memperbaiki mental spritual demi meningkatkan integritas dan etos kerja mereka, serta mampu memahami tugas pokok dan fungsinya selaku pelayan publik dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan.
Setidaknya, melalui pengajian ini diharapkan dapat memperbaiki mental para pegawai khususnya agar lebih berkualitas dan memperkuat iman, juga bisa menangkal sifat malas para pegawai. Selain itu, dapat mempererat tali silaturahim antar sesama, khususnya bagi ASN di Matra.
Namun demikian, faktanya masih banyak pegawai yang tidak ikut. Padahal ini merupakan program tiap tahun dianggarkan secara rutin selama pasangan Agus-Saal memimpin kabupaten Mamuju Utara sejak periode pertama 2010-2015 hingga keduanya terpilih kembali sampai berakhirnya tahun 2021.
Hal itu disampaikan bupati Agus Ambo Jiwa saat rapat kordinasi dan evaluasi sekaligus pemaparan Nawajiwa (sembila agenda pokok) secara gamblang dengan seluruh kepala SKPD pada Senin, 13 Februari di aula kantor Bupati Mamuju Utara, Sulbar.
“Pengajian inikan agenda rutin yang kita sepakati bersama, agar bisa terjalin komunikasi dan silaturrahmi antara kita. Selain dapat mendekatkan diri pada Tuhan bukan pada bupati. Sebab bisa memperkokoh keimanan,” tegas Agus dengan nada sedikit meninggi.
Ia menambahkan selain pengajian, zikir akbar tiap tahun juga rutin dilakukan. Ini merupakan bagian dari reformasi mental agar menjadi pribadi baik dan berakhlak karimah (mulia) serta mampu menjalin ukhuwah islamiyah (keluarga dalam bingkai Islam) seperti yang diselenggarakan belum lama ini.
Lanjut bupati, untuk memotovasi pegawai lain, pihaknya akan memberikan reward (penghargaan) bagi pegawai teladan di lingkup pemda Matra bertepatan dengan HUT Matra tiap tahunnya. Namun, dia sendiri bingung mencari pegawai teladan di daerah ini.
Kedisiplinan pegawai di Matra selama ini memang sering mendapat sorotan publik. Bagaimana tidak, jumlah yang begitu besar sedang banyak di antaranya tidak memahami tupoksinya. Karena itu tidak heran jika ASN Mamuju Utara mendapat nilai C (kurang memuaskan).
Selain itu, indikasi lainnya malas masuk kantor dan sebagian lagi hanya menghabiskan waktu bermain (game) atau bersantai di warung kopi. Walaupun sanksi tegas berdasarkan aturan yang berlaku sudah diterapkan, namun faktanya masih banyak yang lalai.
Karena itu sebagai langkah, wakil bupati Matra M.Saal meminta agar dibuatkan regulasi dan pengawasan ketat, termasuk memberikan hukuman lebih berat lagi bagi siapa saja yang indisipliner agar lebih tertata, meski sudah tercantum dalam UU nomor 5 tahun 2014 mengenai hak dan kewajiban ASN.
Saat dikonfirmasi kepala BKDD Matra, Kasmuddin mengatakan tidak cukup memakai PP 53 untuk memperbaiki kinerja ASN. Perlu pendekatan rohani, dengan demikian diharapkan adanya pengajian dan zikir bisa merubah watak dan karàkter agar lebih tertib dan disiplin.
Hal itu juga diakui sekretaris daerah Matra M.Natsir saat mendampingi bupati pada rapat kerja dengan seluruh SKPD. Dia mengeluhkan sulitnya mengontrol para pegawai terlebih lagi bagi kepala dinas.
Pasalnya kata dia, tidak bisa dideteksi apalagi melakukan perjalanan dinas luar, sebab sistem perjalanan terpusat tergantung pada kebijakan bupati dan wakil. ***

Pemda Matra Dan Jasindo Kerjasam Bantu Nelayan

Arham Bustaman (deadline-news.com)-Pasangkayu-Atas nama pemerintah daerah Mamuju Utara, Bupati Agus Ambo Jiwa menyerahkan bantuan secara simbolik berupa santunan kepada keluarga nelayan Taufan dan Paku S selaku ahli waris masing-masing senilai Rp.160 juta, Senin, 13 Februari.
Acara ini berlangsung di ruang pola kantor Bupati Matra yang dihadiri seluruh warga pemegang kartu nelayan Mamuju Utara, Kadis Perikanan dan Kelautan Abbas dan disaksikan langsung Kepala Cabang Jasindo Cabang Palu Rahmat Susetyo.
Bantuan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap masyarakat nelayan dan tidak terlepas dari agenda nawacita Presiden Joko Widodo yang diberikan tidak lama setelah kedua warga nelayan tersebut meninggal dunia.
“Saya berharap adanya bantuan asuransi ini dapat meringankan beban bagi keluarga nelayan yang meninggal dunia. Selain itu, patut disyukuri sebab pemerintah (Jokowi_red) begitupun pemerintah daerah sangat peduli terhadap nasib rakyat, tak terkecuali bagi nelayan,” kata Agus.
Dia juga meminta agar bantuan tersebut tidak disalahgunakan, dan sebaiknya disimpan di bank agar sewaktu-waktu bisa digunakan kepada hal yang lebih bermanfaat, terutama untuk kebutuhan mendasar berupa perlengkapan alat tangkap atau pun lainnya.
Sedikitnya 596 orang pemegang kartu asuransi kata Kadis Perikanan Dan Kelautan Matra Abbas dari sekitar 1986 orang dari total pemegang kartu nelayan. Namun jumlah tersebut diprediksi terus meningkat tahun mendatang.
Kepala Cabang Jasindo Palu Rahmat Susetyo mengungkapkan sekitar 2.783 orang jumlah nelayan yang terdaftar dari jumlah keseluruhan 3.000 orang se-Sulawesi Barat termasuk Mamuju Utara. Sedangkan pembayaran angsuran ditanggung oleh pemerintah dengan estimasi Rp.175 ribu pertahun untuk setiap kartu nelayan.
Seusai acara, istri alm.Taufan warga nelayan Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak terutama bupati.
“Alhmadulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan ini, dan mengucapkan banyak terimakasih khususnya bupati karena sangat peduli dengan nasib nelayan kecil,” katanya tersedu. ***