“Carut Marut” Preservasi Ruas Jalan Nasional Wilayah Sulawesi

 

Foto ruas jalan nasional wilayah antara Sidrap- Wajo. Foto Bang Doel/deadline-news.com

 

Proyek preservasi ruas jalan nasional wilayah Sulteng, Sulbar dan Sulsel (Sulawesi) tahun 2021 masih “carut marut.”

Rata-rata ruas jalan nasional wilayah Sulbar, Sulsel dan Sulteng seperti ini berlubang-lubang. Foto Bang Doel/deadline-news.com

 

Bagaimana tidak, pantau deadline-news.com sejak 25 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022, masih banyak ruas jalan yang sudah ditambal-tambal rusak lagi (berlubang-lubang).

Warga menanam kelapa di rusa jalan nasional wilayah Majenen. Foto Bang Doel/deadline-news.com

 

Bukan hanya berlubang-lubang, tapi juga bergelombang dan berkerut. Karena kesal masyarakat diantara Mamuju dengan Majene Sulbar malah menanami pohon kelapa ditengah ruas jalan nasional yang berlubang-lubang itu.

Proyek preservasi batas Kota Mamuju-Tamerodo-batas kota Majene ini dikerjakan oleh PT.Bangun Sarana Nusantara dengan pagu anggaran Rp,28.471.146.000 dan nilai kontrak sebesar Rp, 24.834.597.839,87.

Dengan demikian sebesar Rp,3,636,548,161 yang dibuang rekanan itu untuk mendapatkan paket ruas jalan nasional dari batas kota Mamuju ke batas kota Majene.

Kemudian di ruas jalan nasional wilayah Sulsel mulai dari Sidrap-Wajo-Belopa- Luwu Selatan dan batas kota Palopo-batas Kabupaten Luwuk masih banyak yang berlubang-Lubang, berkerut dan bergelombang.

Sehingga membuat pengguna ruas jalan itu tidak nyaman. Rata-rata di ruas jalan nasional di wilayah di tiga sulewesi itu berlubang-lubang, berkerut dan bergelombang.

Pantauan deadline-news.com dalam jarak 1 kilometer pasti ada yang berlubang-lubang, berkerut dan bergelombang.

Seperti di ruas jalan nasional Donggala – batas Surumana Pasangkayu Sulbar, masih cukup banyak yang rusak-rusak, berlubang, berkerut dan bergelombang.

Preservasi ruas jalansional dan jembatan wilayah Bangkae-Pangkajene Sidrap-Tarumpangkae-Batas Kabupaten Luwu dikerjakan oleh PT.Mareraya Multipratama Jaya dengan pagu anggaran Rp,14.928.839.000 dan nilai kontrak sebesar Rp, 11.943.213.525,66.

Dengan demikian rekanan membuang sebesar Rp, 2,985,625,475 untuk mendapatkan paket di ruas tersebut.

Kemudian preservasi ruas jalan dan jembatan nasional batas Kab.Wajo-Belopa-Palopo-batas Luwuk Selatan dikerjakan oleh PT.Sandi Multi Cipta dengan pagu anggaran sebesar Rp, 15.776.160.000 dan nilai kontrak sebesar Rp, 12.626.982.844,78.

Sehingga ada sisa anggaran sebesar Rp, 3.149.177.156 atau dibuang dan kembali ke negara. Namun sebagian diwilayah pekerjaannya masih banyak ruas jalan yang berlubang-kubang, berkerut dan bergelombang seperti terlihat di kilometer 390 Makassar (Palopo-Luwu).

Walau ruas-ruas jalan itu sebagian besar sudah diperbaiki namun terlihat masih banyak juga yang dalam kondisi rusak lagi. Ironisnya lagi kebanyakan yang berlubang-lubang, berkerut dan bergelombang itu yang sudah diperbaiki tapi rusak lagi.

“Artinya kwalitas pekerjaannya patut diragukan dan dipertanyakan. Masa sudah dikerjakan tapi kembali rusak, padahal belum dimakan waktu.”

Salah satu kasatker di Balai besar pelaksana jalan nasional (BPJN) wilayah XIII Makassar Leo yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya Senin (3/1-2022), belum memberikan jawaban konfirmasi. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top