Gorontalo (deadline-news.com)-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontal, menyalurkan air bersih bagi warga terdampak banjir di Kecamatan Sumalata.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gorontalo Utara Nurdin Humolungo, Sabtu di Gorontalo mengatakan pascabanjir pada Kamis (9/2) sebanyak 143 kepala keluarga (KK) di Desa Kasia mengalami krisis air bersih akibat instalasi air milik Perusahaan Air Minum (PAM), hancur diterjang banjir.
Penyaluran air bersih dari rumah ke rumah sebab selama ini, kata Nurdin, masyarakat hanya mengandalkan air PAM untuk konsumsi.
BPBD menjelaskan banjir di Kecamatan Sumalata merendam 82 rumah di Desa Mebongo, lima rumah di Desa Hutokalo, 85 rumah di Desa Bulontio Barat dan 29 rumah di Desa Kasia.
Sementara di Kecamatan Biawu sebanyak 58 rumah di Desa Didingga dan 127 rumah di Desa Bualo.
Kerugian materil yang ditimbulkan, kata Nurdin, yaitu 75 hektare sawah terendam di Kecamatan Biawu, terancam gagal panen.
Ia menjelaskan infrastruktur kebencanaan sangat penting diperbaiki secepatnya.
Seperti kondisi yang dialami di pemukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) Desa Didingga dan Desa Bualo yang dilanda banjir akibat jebolnya tanggul sepanjang 45 meter.
Kondisi tersebut menyebabkan sungai mengalami perpindahan jalur, sehingga mengancam pemukiman jika tanggul tidak segera diperbaiki.
Dikhawatirkan, kata Nurdin, intensitas hujan yang kembali tinggi akan menyebabkan banjir susulan yang lebih parah.
BPBD telah melaporkan kondisi tersebut ke pihak BNPB, bahkan telah mengajukan proposal anggaran tanggap darurat bencana serta anggaran perbaikan infrastruktur kebencanaan sebesar Rp10 miliar.(ant).***