Antasena (Deadline News/koranpedoman.com)-Sigi, Untuk pembiakan dan peternakan ayam yang sukses, dari anak ayam usia sehari sampai dengan ayam broiler yang sudah dewasa yang siap untuk dipotong, tentunya membutuhkan kesabaran dan modal tidak sedikit. Artinya bisnis ayam pedaging saat ini masih sangat menjanjikan. Hanya saja butuh modal besar jika ingin meraih untung yang besar. Pada bisnis ayam potong ini, menggunakan dua sistim yakni sistim mandiri (wirausaha) dan sistim kemitraan.
Sistim mandiri tentunya modal sendiri mulai dari sewa lahan untuk lokasi kandang ayam sampai penyediaan bibit ayam potong. Tapi jika sistim kemitraan hanya menyiapkan lokasi dan kandang ayam. Sedangkan bibit ayam diberikan oleh sebuah perusahaan yang menjadi mitra bisnis kita. Hanya saja memang, modal sewa lokasi dan pembuatan kandang terkadang lebih besar.
Adalah Mustafa dan Papa Aswar pebisnis ayam potong dengan sistim kemitraan. Mereka menyiapkan kandang ayam masing-masing tiga unit yang luasnya persatu unit kandang dapat menampung 1000-10,000 ekor ayam potong. Dan setiap satu unit kandang itu biayanya tidak kurang dari Rp, 100,000,000. Tapi dapat dipergunakan sampai 15 tahun. Tegasnya modal yang disiapkan Mustafa untuk sewa lahan dan pembuatan kandang ayam mencapai Rp, 350 juta.
Sedangkan bibit ayamnya disediakan oleh sebuah perusahaan yang bermitra dengannya. Jadi Mustafa hanya modal kandang dan tenaga untuk memeilihara ayam potong tersebut. Menariknya bisnis ayam potong ini hanya dalam tempo 18 hari sampai 24 hari sudah dapat dipanen. Bisnis ayam potong milik Mustafa ini terletak di Desa Kalukubula Kabupaten Sigi. Ia baru sekitar 3 bulan menggeluti bisnis ayam potong itu. Tapi hasilnya cukup menjanjikan. “Saya baru sekitar 3 bulan melakoni bisnis ayam potong ini, tapi saya merasa senang dan puas. Bagaimana tidak disamping menyalurkan hoby juga membuat hati senang dan tenang. Bagaimana tidak, selain mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang juga hamper saban hari mengkonsumsi ayam,”ujar Mustafa. ***