Antasena (deadline-news.com)-Ribuan jiwa warga Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, terpaksa mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir. Banjir menggenangi desa ini sejak Senin petang (24/10-2022), karena tanggul pembatas Sungai Gumbasa dilaporkan jebol.
Akibat jebolnya tanggul pembatas, air dari Sungai Gumbasa yang berada di sekitar desa itu menghantam pemukiman warga. Terutama sekolah dasar, pasar, perkantoran desa dan rumah warga, semuanya ikut terendam air sungai.
Sebelum tanggul pembatas jebol, beberapa hari terakhir dilaporkan terjadi hujan di bagian hulu sungai. Debit air sungai pun bertambah.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Sigi, Imran Latjedi, yang dihubungi saat meninjau lokasi banjir di Desa Pakuli Utara, menyatakan sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Soalnya, warga tak menyangka pemukiman mereka bakal dijangkau air sungai.
“Ini data sementara. Dilaporkan, ada 1.214 jiwa warga sekarang ini mengungsi.
Rumah yang terendam 182 rumah.
SD Inpres Pakuli Utara, pasar desa, lapangan bola, kantor desa, juga terendam air sungai,”ujar politisi NasDem ini.
Kata warga, pada Senin sore sampai malam, memang terjadi hujan di desa itu. Tapi tidak deras. Hanya beberapa hari sebelumnya memang deras. Diduga, hujan terjadi di bagian hulu sungai.
Data yang diterima Imran dari pemdes setempat menyebutkan, sebanyak 6 RT di Desa Pakuli Utara terendam banjir. Air sungai mulai menghantam pemukiman warga sejak Senin petang.
“Mulai Senin magrib pukul 18.00 Wita sampai saat ini, belum ada tanda air surut masuk ke pemukiman warga. Karena tanggul pembatas di area pasar Pakuli Utara jebol,”terang Imran.
Sebanyak 357 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Untuk hitungan kerugian masih dihitung tim Badan Bencana Sigi dan pemdes setempat.
“Pemdes sedang melakukan validasi data warga terdampak banjir. Sebagaian besar warga sudah mengungsi di Masjid Al Ansar di RT 7,”kata Imran.
Badan Bencana Sigi sudah mendirikan tenda bagi pengungsi. Perrsiapan makanan siap saji juga sudah ada. Di bagian utara dan selatan desa sudah siap posko kesehatan untuk melayani para pengungsi. ***