Andi Attas Abdullah (deadline-news.com)-Palusulteng-Setelah keluarnya izin BPOM dan fatwa halal MUI, tidak ada alasan lagi untuk takut akan bahaya vaksin dan vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah.
“Karena dua jaminan telah terpenuhi. Pertama jaminan akan kesehatan, dan kedua jaminan akan kehalalan vaksin COVID-19 buatan Sinovac,”kata anggota komisi IX DPR RI Anwar Hafid.
Menurut anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini, di tengah harapan baru yang diberikan pemerintah dan pihak BPOM serta MUI, akan ada beberapa hal penting yang menjadi catatan bagi pemerintah agar harapan akan kesembuhan Indonesia lewat vaksin Sinovac tidak berujung kekecewaan.
Anwar menegaskan, pertama, pemerintah mesti menjamin proses vaksinasi massal yang akan dilakukan benar-benar memberikan kemudahan bagi masyarakat, baik dari segi akses maupun pada proses vaksinasi tersebut.
Pemerintah harus berani merumuskan skema bagi proses vaksinasi tersebut bersama pemerintah daerah yang efektif dan mudah diakses oleh publik secara langsung.
Kedua, hal yang juga penting bagi proses vaksinasi yang akan berjalan adalah kepastian waktu pelaksanaan, daftar nama yang menjadi target vaksinasi, dan terpenting adalah kepastian ketersedian vaksin.
“Kita sudah terlalu terbiasa bagus secara konsep, tapi gagal dalam implementasi. Oleh karena itu, negara kali ini mesti memastikan setiap warga negara akan mendapatkan kepastian kapan akan divaksinasi,”ujar mantan Bupati Morowali Sulteng dua periode itu.
Kata Anwar, Karena sekali lagi, COVID-19 tidak pernah pandang bulu. Siapa pun bisa jadi terpapar oleh virus dan mesti mendapatkan vaksinasi.
“Semoga hal ini semua bisa terjalankan dengan baik dan sesuai dengan harapan terbaik kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin,”tutup ketua DPD Partai Demokrat Sulteng itu. ***