JENEPONTO (Deadline News/koranpedoman.com)–Masa depan Sudirman Sijaya sebagai anggota DPRD Jeneponto dari Partai Gerinda terancam. Sanksi pencopotan atau penggantian antar waktu (PAW) menanti atas ulah “koboinya” menodongkan pistol saat rapat di DPRD Jeneponto berlangsung.
Insiden penodongan pistol oleh anggota DPRD Jeneponto Sudirman Sijaya terkadi saat berlangsungnya rapat baleg di DPRD Jeneponto, Senin (10/10/2016), dikutif di Pojoksulsel.com.
Saat ini, DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai melakukan penelusuran atas kasus penodongan pistol oleh Sudirman Sijaya.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD Gerindra Sulsel, Andi Idris Manggabarani mengaku akan mengagendakan membahas kasus kepemilikan pistol air softgun Sudirman Sijaya secepatnya.
“Saat ini memang belum, namun tetap akan direspons oleh DPD melalui Badan Kehormatan partai,” ujarnya seperti dikutip dari Berita Kota Makassar, Rabu (12/10).
BK yang beranggotakan tujuh orang, akan melihat sejauh mana tingkat kesalahan yang dilakukan Sudirman Sijaya. Soal ancaman sanksi yang akan diberikan kepada pria yang juga tercatat sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Jeneponto itu, paling tidak berupa hukuman paling rendah yakni teguran keras, dan paling tinggi PAW.
“Paling tinggi PAW hukumannya. Kami akan mulai proses dalam waktu dekat,” kata Idris, yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel itu.
Kepemilikan pistol jenis air softgun oleh Sudirman Sijaya terungkap saat rapat Baleg berlangsung, Senin (10/10). Ketika itu, Ketua Baleg, Andi Mappatunru muncul dan langsung melontarkan kata-kata keras. Tak hanya itu, teriakan Mappatunru disertai pelemparan botol yang akhirnya tidak diterima oleh rekan-rekannya.
Teriakan yang bernada menantang serta pelemparan botol air mineral membuat Sudirman bereaksi dengan mengeluarkan pistol miliknya. Kasus tersebut akhirnya didamaikan oleh Kasat Intel Polres Jeneponto, Iptu Muh Nur Parape.
Kapolres Jeneponto AKBP Joko Sumarno menjelaskan, pihaknya tengah mengusut kepemilikan senjata air softgun yang ada di tangan Sudirman Sijaya. ”Senjatanya sudah kami amankan. Ini sementara ditelusuri keabsahan kepemilikannya. Termasuk izinnya,” kata Joko. ***