Bang Doel (deadline-news.com)-Morowalisulteng-Anggota DPRD Sulawesi Tengah H.Ambo Dalle, SE menjawab deadline-news.com Minggu malam (26/4-2020), sekitar pukul 20:15 wita via whatsaapnya menegaskan sebaiknya pemerintah daerah (Pemda) Morowali bersama PT.Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melakukan rapid test secara menyeluruh, baik terhadap karyawan IMIP maupun masyarakat Morowali.
Sebab sudah ada 4 orang karyawan PT.IMIP yang terkonfirmasi dugaan positif Covid19, berdasarkan rapid test. Sehingga perlu langkah-langkah kongkrit untuk mengantisipasi penyebarannya.
“Jangan sampai terlambat mengambil langkah-langkah antisipasi, sehingga dapat mengakibatkan banyak warga jadi korban wabah penyebaran virus corona itu,”tegas anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Sulteng itu.
Menurutnya, Bupati Morowali Drs.Taslim harusnya berterima kasih kepada ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira. Sebab pernyataan ketua DPRD Sulteng dari Partai Nasdem itu sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat Morowali, hanya saja Bupati Morowali Taslim kurang cermat menilai pernyataan ketua DPRD Sulteng itu.
“Saya melihat ada gejala peningkatan covid19 di Bahodopi Morowali. Oleh sebab itu, sebelum lebih parah, mestinya bupati Morowali Taslim mengabil langkah-langkah yang lebih kongkrit, jangan nanti ada korban jatuh baru ada tindakan,”tutur Anggota DPRD Sulteng itu dengan nada membela ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira.
Mantan ketua DPRD Morowali itu meminta agar Pemda Morowali berbicara ke manajamen PT.IMIP dan mengusulkan agar perushaan raksasa pertambangan di Sulteng itu membantu penambahan ruangan perawatan covid19 di Rumah sakit atau tempat yang telah disediakan Pemda Morowali. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi peningkatan wabah covid19 di daerah itu.
“Mobilitas masyarakat sangat tinggi di Morowali, sementara tidak ada ketegasan dari Pemda, makanya tidak heran jika banyak masyarakat keluar rumah tidak menggunakan masker dan masih terdapat tempat-tempat ngumpul, sehingga sangat rawan atas penyebaran wabah virus corona di Morowali, khususnya di Bahodopi,”tutur Ambo Dalle.
Ambo Dalle, sangat menyayangkan pernyataan Bupati Morowali Taslim, yang menganggap Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira berbicata tidak memiliki dan mengerti tentang data kesehatan di Morowali. Padahal pernyataan Ibu Ketua DPRD itu sebagai bentuk perhatian dan penguatan bagi Pemda Morowali untuk mengambil langkah-langkah strategis dan tegas untuk memutus mata rantai penyebaran covid19 di Morowali. Apalagi banyak pekerja asing disana.
“Apakah Pemda Morowali dalam hal ini Bupati Taslim sudah melakukan edukasi terhadap pencegahan penyebaran covid19 di daerahnya. Dan kami tidak setuju kalau Bupati Taslim menganggap ketua DPRD Ibu Nilam Sari bebicara tidak memiliki data. Padahal banyak data yang dikumpulkan oleh DPRD Sulteng terkait apa yang terjadi di Morowali dengan munculnya wabah covid19 itu,”jelas Ambo Dalle.
Mantan ketua DPD Partai Demokrat Morowali itu menyoroti kebijakan Bupati Morowali yang menjadikan gedung pusat industry pertukangan sebagai tempat perawatan dan isolasi pasien covid19. Sebab hal itu tidak memberikan kenyamanan baik bagi pasein maupun pekerja industi kecil dan menengah itu.
“Saya kira masih banyak tempat yang lebih nyaman dan representatif untuk dijadikan tempat perawatan dan isolasi bagi pasien covid19 di Morowali. Janganlah mereka ditempatkan di gedung industry pertukangan kecil dan menengah itu. kemudian usulan kongkrit saya ke Pemda Morowali seyongnya membatu bag-bagi maker gratis ke masyarakatnya, karena tidak bisa dipungkiri masker sangat langka. Dan sebetulnya itu tanggungjawab Pemda untuk menjaga dan melindungi masyarakatnya dari bahaya penyebaran wabah covid19,”terang Ambo Dalle. ***