Bang Doel (deadline-news.com)-Palu-Aktivis pasca bencana palu, sigi dan donggala (pasigala) Moh.Raslin minta aparat penegak hukum usul proyek mini soccer di bandara mutiara sis aljufri Palu Sulawesi Tengah.
Pasalny Proyek mini soccer yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2022 senilai Rp, 400 jutaan itu diduga dikerjakan internal bandara mutiara sis aljufri palu sendiri.
Bahkan diduga meminjam alat berat PT.Adhi Karya saat melakukan penggusuran dan pematangan lokasi mini soccer itu.
Bukan itu saja tapi perataan, penanaman rumput dan penyiramannya setiap pagi dan sore dilakukan oleh pegawai bandara sendiri.
Sehingga patut diduga terjadi tindak pidana korupsi (TPK) pada proyek mini soccer itu.
“Olehnya kami minta APH untuk mengusutnya. Karen jika benar hanya dikerjakan internal bandara sendiri sangat merugikan kontraktor daerah ini. Sehingga sangat patut diduga ada tpk pada proyek mini soccer itu,”tegas Raslin.
Sebelumnya telah diberitakan, mestinya pekerjaan mini soccer yang sumber anggarannya dari APBN itu sudah selesai dan dapat dimanfaatkan.
Tapi kenyataannya belum dapat digunakan sebagaimana mestinya. Karena masih banyak perlu dibenahi, termasuk rumputnya.
Pekerjaan mini soccer diduga dikerjakan internal bandara alias orang dalam. Tidak dipihak-ketigakan.
Hal itu dikuatkan dengan informasi dari beberapa narasumber kepada media ini. Saat pekerjaan mini soccer berlangsung, pegawai bandara saling bahu membahu turun tangan mengerjakan.
Mulai dari mengangkat dan menanam rumput, meratakan timbunan, hingga menyiram timbunan dan rumput mini soccer yang baru ditanam. Ada bahkan yang bekerja masih mengenakan baju dinas bandara.
Selain dikerja gotong royong, internal bandara juga meminta support alat berat ke perusahaan yang sedang mengerjakan rehab terminal bandara. Alat berat yang dikerahkan jenis greder.
Dengan bantuan greder, pekerjaan tanah dan gundukan material pasir lebih cepat diratakan. Sebab, selain permukaan tanah menjadi rata juga gembur. Sehingga lebih mudah ditanami rumput.
“Ada alat berat sebelumnya bekerja, tapi tidak disewa alias gratis. Alat berat perusahaan yang mengerjakan terminal bandara dimintai tolong,” katanya.
“Hasil pekerjaan mini soccer agak memprihatinkan. Bagaimana mungkin kualitasnya bagus, kalau hanya dikerja secara swadaya oleh pihak internal. Padahal ada anggarannnya,” ujarnya sembari geleng-geleng kepala.
PPK MEMBANTAH
Apa tanggapan pihak Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu? Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan mini soccer, Supriyadi, membantah kalau pekerjaan mini soccer dikerjakan oleh internal bandara.
“Dipihak ketigakan pak. Saya lupa nama perusahaannya. Saya tidak hafal,” katanya berkelit saat ditanya nama perusahaan yang mengerjakan mini soccer.
Termasuk besaran anggaran pekerjaan mini soccer, Supriyadi juga lupa. Sebagai PPK, ia mengaku tidak tahu persis berapa anggarannya.
Supriyadi hanya ingat bahwa pekerjaan mini soccer masuk dalam empat item kegiatan pemeliharaan taman dan halaman bandara. Total anggarannya Rp 400 juta. Dalam Rp 400 juta tersebut, ada pembiayaan mini soccer salah satunya.
“Tidak-lah pak. Tidak ada. Itu (informasinya) sudah ditambah-tambah saja. Ada fotonya. Kami punya foto-foto juga,” kilahnya.
“Sudah selesai sekarang pekerjaan mini soccer. Tetap ada penyempurnaan. Seperti rumputnya. Kalau ada (tidak bagus) ya kita ganti,” ujar sang PPK dikonfirmasi via telepon pada Minggu sore 4 Juni 2023. Sumber metrosulteng.com. ***