AKBP BOGIEK Kembali Ke Poso

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Pososulteng-Ajun komisaris besar polisi (AKBP) Bogiek Sugiyarto,SH,S.I.K kembali bertugas ke Poso Sulawesi Tengah.

Foto AKBP BOGIEK SUGIYARTO BERSAMA MANTAN NAPITER MIT POSO. FOTO DUKUTIP DI TRIBUNPALU.com

 

AKBP Bogiek Sugiyarto, S.H., S.I.K. adalah seorang perwira menengah Polri yang menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda DIY sejak tanggal 5 Juni 2020.

Bogiek merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1999 dan berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kapolres Mojokerto Kota.

Saat ini, Bogiek tergabung dalam Satuan Tugas Madago Raya yang bertugas menangkap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

AKBP Bogiek tidak asing bertugas di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Poso.

Bahkan sebelum menjabat Kapolres Poso, Bogiek lalu lalang bertugas di beberapa Polres di Sulteng.

Pada tahun 2018 Bogiek pernah mencanangkan sebuah program untuk menjalin interaksi dengan mantan narapidana teroris (napiter).

Program tersebut adalah memberikan bantuan kepada para napiter.

Tujuanya agar mereka bisa melajutkan hidup di lingkungan masyarakat usai menjalani hukuman.

Salah satu napiter yang mendapat bantuan dari Bogiek adalah Mulyadi.
Mantan anak buah Santoso itu diberikan usaha air isi ulang di Desa Masamba, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Kini empat tahun berlalu, AKBP Bogiek kembali menginjakan kaki di Poso.
Di sela-sela tugasnya menjalankan perintah negara dalam operasi Madago Raya, AKBP Bogiek meluangkan waktunya mengunjungi Mulyadi.

Setibanya di sana, ia merasa bangga dan salut karena usaha air isi ulang milik Mulyadi sudah berkembang.

“Alhamdullilah, tidak sia-sia Polres Poso dahulu memberikan bantuan usaha kepada saudara Mulyadi yang kita ketahui adalah mantan napiter,” kata AKBP Bogiek Jumat (16/7-2021).

Sebab menurutnya menyadari kesalahan masa lalu dan berjanji untuk setia dengan NKRI, sehingga kita bantu bukakan usaha air minum isi ulang.

AKBP Bogie juga mengatakan, semula tong air hanya dua buah dan saat ini menjadi empat buah. Selain itu, mesin RO semula satu saat ini sudah dua mesin.

“Dulu alat angkut yang semula hanya sepeda motor roda tiga, saat ini sudah mempunyai dua unit mobil carry pick up, bahkan rencananya akan memindahkan usahanya di lahan yang sudah dibeli,”tutur Bogiek.

Tak hanya itu, AKBP Bogie mengaku senang ketika melihat Mulyadi dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat sekitar.

“Dan belum ada informasi negatif tentang keterlibatannya kembali ke paham radikal,” kata Bogiek. (Dikutip di Tribun palu.com).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top