ADS Tahap I Kategori Rusak Berat di Sigi “Vakum”

 

Nelwan (deadline news.com)-Sigi Sulteng-Warga masyarakat penerima Alokasi dana stimulan (ADS) tahap 1 kategori rusak berat di BTN Ke
lapa Gading Permai desa Kaluku Bula kecamatan Biromaru Sigi pasca bencana alam Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) terkesan “vakum.”

Empat unit rumah rusak parah terdampak musibah bencana alam pasigala tiga tahun silam itu, 2 unit diantaranya terletak di blok H dan 2 unit lagi di blok T.

Hingga saat ini empat unit rumah tersebut tampak terabaikan.

Pantauan deadline news.com Sabtu (19/2-2022), ke empat unit rumah tersebut namapk ditinggalkan pemiliknya, karena memang kondisi ke empat rumah itu tidak layak huni.

Salah seorang tetangga pemilik rumah yang rusak berat di blok H, Nurhadi menuturkan, dua unit rumah rusak parah tersebut, setelah tragedi bencana alam pasigala meluluh lantakan daerah ini, penghuni rumah tersebut masih sesekali datang ngecek kondisi rumah hunianya itu.

Namun prihal keberadaan tempat tinggal dua keluarga pemilik rumah yang tidak lagi layak huni itu, dirinya tidak mengetahuinya.

“Waallahu alam, hingga kini saya tidak pernah mengetahuai dimana tempat domisili mereka,”tuturnya.

Selain itu salah seorang pemilik rumah di blok T Aksan menjawab deadline news.com Sabtu (19/2-2022) mengatakan setelah musibah pasca bencana alam pasigala berlalu, dirinya dan keluarga sempat kembali mengecek keberadaan rumah itu, namun tragis, tampak kondisi rumah itu mengalami rusak parah.

“Sehingga kami sekeluaraga untuk sementara waktu memilih meninggalkan hunian itu, lalu hengkang tinggal di Bonemarava Lalundu Donggala,”jelasnya.

Kata dia, akan tetapi herannya sampai detik ini pemerintah seolah tekesan vakum dalam penanganan rehab rekon atas hunian di lokasi BTN kelapa gading permai Kaluku Bula ini.

Sementara nama kami belum juga terdaftar sebagai penerima tetap bantuan anggaran dana stimulan yang mana telah dikucurkan oleh pemerintah sekitar 3 tahun silam.

“Padahal jika dilihat secara fisik kondisi rumah itu idealnya, masuk dalam kategori rusak berat (parah), sedangkan warga yang lain mulai dari tahap 1, 2 dan 3 dalam tiaga kategori tersebut mereka telah mendaptkan haknya, tapi mengapa dua unit rumah ini seolah diabaikan,” ungkapnya.

Dia juga berharap, agar
sekiranya pemerintah mendata ulang nama-nama warga BTN kelapa gading permai Kaluku Bula, yang juga hingga saat ini belum terdaftar sebagai penerima bantuan dana stimulan.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) rehabilitasi dan konstruksi, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Sigi Sulawesi Tengah Bella Handayani memaparkan, Untuk penuntasan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah Kepala keluarga (KK) di kabupaten sigi Sulteng akan terus di prioritaskan.

Dalam hal ini secara struktur dan sistematis falidasi data warga kepala keluarga (KK) penerima bantuan dana stimulan tersebut, hampir semua telah disalurkan ke warga, walau kucuran dana itu relatif bertahap.

“Kini mayoritas warga yang rumahnya terdampak bencana alam itu, sudah selesai di bangun ulang dan di rehabilitasi, baik ditingkat kecamatan maupun dtingkat kabupaten kota Sigi itu, datanya sudah falid sekitar 95 persen,” tuturnya.

Menurutnya program rehabitasi dan rekonstruksi rumah korban pasca musibah bencana alam pasigala itu baru direalisasikan oleh pihak BPBD pada tahun 2019 sampai 2022 tahun berjalan.

Ia menjelaskan penerima bantuan dana stimulan dari tahap 1, 2, 3 totalitas anggaranya senilai Rp, 544 miliyar lebih, dan itu sudah tercantum dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi rumah yang terdampak bencana alam di wilayah Sigi Sulteng.

“Olehnya BPBD telah meralisasikan anggaran dana stimulan tersebut senilai Rp, 544 miliar lebih itu, tercatat dari awal tahun 2019 sampai 2022, sudah tersalurkan ke sejumlah warga penerima bantuan stimulan yang jumlahnya 240 ribu kepala keluarga (KK),”ujarnya.

Ia menambahkan masing-masing warga yang menerima bantuan itu, anggaranya fariatif sesuai dengan kebutuhannya yaitu, rusak berat senilai Rp. 50 juta, rusak sedang Rp. 25 juta dan rusak ringan Rp.10 juta.

“Rumah KK terdampak bencana alam itu sekitar 90 persen sudah selesai di bangun, dan untuk tahapan berikutnya yakni tahun 2022 ini masih ada sekitar 1000 unit rumah warga lagi pembangnannya sementara berjalan,” ungkapnya.

Selain itu, Kepala Bidang (Kabid) kesiap siagaan BPBD Sri Ida Wati Latjambo ST, M.Si, menambahkan, dalam penaganan kesiap siagaan masyarakat korban terdampak pasca bencana alam pasigala di seantero Sigi ini, sudah menjadi prioeitas utama BPBD untuk mengaplikasikan dan mengedukasi warga masyarakat terdampak bencana alam.

“Apa lagi di daerah Sigi pada umunya sangat rawan terjadi gempa (bumi) tektonic dan vulkanic, secara regulasi dan edukasi tanggap darurat dikalangan sosial masyarakat Sigi sudah sesuai aturan kerjanya,”terangnya.

Kmudian papar Sri Ida Wati, penerapan edukasi kesiap siagaan di masyarakat dilakukan secara simulasi dan praktik sesiuai pedoman edukasi wisk person, karena tatkala bencana gempa itu terjadai sejak dini harus di waspadai paparnya.

Perhelatan dalam wujud nyata tujuan edukasi kesiap siagaan kepada warga masyarakat di Sigi, telah mencapai titik terang, karena tingkat wawasan masyarakat akan bahaya bencana alam, secara praktek masyarakat juga sudah dapat menyerap edukasi kesiap siagaan itu sendari, itulah manfaat dampak positifnya, bebernya.

“walhasil dari angka 175 desa yang ada di wilayah Sigi tersebut, meski baru akselerasi tercover 40 desa namun dari jumlah 40 desa itu, sudah terbentuk komunitas (risk person) tanggap darurat siaga bencana,”ucapnya.

“Daerah yang kita huni ini adalah rawan potensi bencana, maka tragedi 28 september 2018 silam akan dijadikan pembelajaran, khusunya keluarga tangguh bencana, umunya harus memahami edukasi kesiap siagaan,”pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top