34 Meninggal Dunia, 15,000 Mengungsi Akibat Gempa Majene

 

Antasena (deadline-news.com)-Jakarta-Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Raditya Jati, mengatakan Pusat Pengendali Operasi BNPB mencatat hingga pukul 14.00 WIB, 34 orang meninggal akibat gempa di Sulawesi Barat.

Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah bersama Gubernur Sulbar Ali Ball Masdar saat meninjau langsung kondisi pasca gempa Jum’at pagi (15/1-2021). Foto dok akun FB Nurdin Abdullah/deadline-news.com

“Rinciannya, 26 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, dan 8 orang di Kabupaten Majene,” kata Raditya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jum’at (15/1-2021).

Raditya mengatakan kurang lebih 15.000 orang mengungsi. Terdapat 10 titik pengungsian di Kabupaten Majene dan lima titik pengungsian di Kabupaten Mamuju.

Titik pengungsian di Kabupaten Majene, antara lain di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda, kemudian di Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.

Sampai saat ini jaringan listrik masih padam dan komunikasi seluler tidak stabil di dua kabupaten tersebut,” tuturnya.

Gempa dengan Magnitudo 6,2 terjadi pada Jumat dini hari pukul 01.28 WIB, enam kilometer Timur laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa terjadi pada koordinat 2,98 Lintang Selatan dan 118,94 Bujur Timur.(dikutip di Pikiranrakyat). ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top