Terkait Temuan Lapangan, Komisi II DPRD Touna Gelar RDP Bersama Pemda

 

“Pekerjaan itu Tak Masuk Perencanaan”

Syamsul Bahri M. Kasim (deadline-news.com) Tounasulteng – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Tojo Una-Una-Una (Touna) melalui komisi II menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).

RDP itu digelar berdasarkan hasil tinjauan lapangan terkait pembangunan peningkatan jalan di desa Betaua kecamatan Tojo pekan lalu.

Bupati Muhamad Lahay diwakili Asisten II, kadis PU, Kabid Binamarga dan Kabid ciptakarya dalam RDP itu.

Adalah Ketua Komisi II Jafar M. Amin memimpin rapat dengar pendapat itu, Selasa (11/1-2022).

Ia mengatakan, sebelum digelar RDP itu, pihaknya telah melakukan peninjauan ke lapangan. Dan hasil tinjauannya itu menemukan beberapa persoalan.

persoalan itu diantaranya kata dia jalan yang ada dipegunungan, dibuka lalu kemudian hanya dilakukan penimbunan setelah itu selesai.

“Selain itu pihaknya juga menemukan pekerjaan jalan dalam desa, hanya sebatas menggunakan alat berat, namun tingkat kepadatanny tak sesuai yang diharapkan. Sehingga kualitas pekerjaannya tidak begitu baik,”kata ketua komisi II itu.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) melalui Kepala Bidang (Kabid) Binamarga Bahrun M. Nawor mengungkapkan, pekerjaan dalam desa Betaua itu dikerjakan oleh CV. Ataya Gemilang Persada.

Sebanyak enam ruas, panjang 4,5 kilometer, jumlah total anggarannya Rp, 721 juta 287 ribu.

Enam ruas itu dirincikannya, ruas pertama 520 meter, kedua 925, 600, 1.925, 137 dan ruas enam 400 meter dan plat deuker dua buah.

Hasil tinjauan lapangan komisi II itu, diakuinya bahwa benar adanya, namun ruas jalan itu tak masuk dalam perencanaan, yakni ruas tiga yang menghubungkan jalan menuju imtek.

Ia menuturkan, pengukuran awal dimulai, pihaknya telah mendapatkan penolakan dari pemilik lahan.

Akibat dari penolakan itu dan atas permintaan warga, sehingga titiknya dipindahkan kegunung yang saat ini dinilai pekerjaannya tak baik.

Kabid Bahrun menjelaskan, sekedar diketahui sebelumnya ia telah menyampaikan kepada warga dan sekdes, kalau jalan itu tak maksimal jika dibangun diatas pegunungan.

“Namun warga mendesak dan juga mengingat waktu semakin mepet, sehingga jalan itu dibangun, namun tak masuk dalam perencanaan,”terangnya.

Jika masih ada kekurangan dalam pembangunannya, ia berjanji akan tetap menyelesaikannya hingga masa pemeliharaannya selesai.

Akhir rdp itu, DPRD melalui komisi II menerima apa yang telah disampaikan pihak Dinas pu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top