Seteru Sekda dan Kaban Bappeda Matra

Arham Bustaman (Deadline News/koranpedoman.com)-Seteru Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Sekretaris Daerah Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Drs.HM.Natsir, MM makin hangat diperbincangkan dimedia sosial. Pasalnya Kaban bappeda Firman mengaku heran dengan tingkah laku Sekretaris Daerah (Sekda) Matra, HM. Natsir dengan yang diduga melakukan tuduhan tidak mendasar padanya.

HM. Natsir diduga menuduh Firman sengaja mengumbar soal indikasi skandal perselingkuhan dirinya (HM.Natsir_red) yang sudah menjadi rahasia umum diduga melibatkan beberapa wanita. Itu terjadi saat mereka bertemu secara tidak sengaja di salah satu ruang di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Cengkareng Rabu (19/10-2016).

Selain itu, Firman juga tidak terima karena dituding mengakomodir wartawan untuk mengungkap kasus ini. Padahal Firman mengaku sama sekali tidak pernah mengungkit persoalan ini pada siapa pun apalagi kepada wartawan. “Saya heran melihat tingkahlaku dia (HM.Natsir_red) karena dia langsung menyerang dengan tuduhan macam-macam. Padahal itu semua tidak benar. Dia menuding saya akomodir wartawan untuk ungkap kasus skandal yang diduga melibatkan banyak perempuan,” katanya keheranan saat dikonfirmasi via ponsel miliknya.

Andi Aswan selaku sekretaris Pers Matra mengaku kecewa terhadap pernyataan Sekda Matra, HM.Natsir yang mengucilkan wartawan. “Selaku pejabat dia (HM.Natsir_red) tak patut bicara seperti itu. Kalau memang ada sebaiknya memakai kata oknum, bukan mengeneralisir semua wartawan,” kesal Aswan.

Dia menegaskan dirinya tidak pernah bertemu atau berbicara dengan Kepala BAPPEDA Matra, Firman sebagaimana yang dituduhkan mantan Kadis PU ini. “Itu fitnah besar yang tidak mendasar. Lagi pula Natsir itu mungkin merasa jabatannya tergoyang jadi bicara sembarang saja,” katanya dengan nada kecewa.

HM.Natsir saat dikonfirmasi di ruang kerjanya (Kamis,20/10) menjelaskan secara rinci terkait pertemuannya dengan kepala Bappeda Matra Firman. Ia beralasan apa yang terjadi di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Cengkareng (Rabu,19/10) itu hanya pertemuan biasa dan sangat kontradiktif apa yang dia (Firman_red) kisahkan.

“Kami hanya bertemu biasa dan tidak ada istimewa. Cerita dan salaman tidak ada yang lebih. Terlalu mengada kalau dia katakan saya menyerang dia dengan kata-kata. Saya justru bertanya baik-baik soal ketidakcocokan soal TAPD (tim anggaran pemda),” jelas Natsir.

Dia juga mengakui banyak yang ingin memojokkan dirinya dengan berbagai dalih. “Saya ini seperti selebriti, karena selalu saja ada yang mau memojokkan dengan isu yang tidak jelas kebenarannya,” aku mantan penjabat Bupati Matra ini merendah.

Untuk memperjelas semuanya, Natsir siap dikonfrontir dengan Firman. Karena dia kwatirkan jangan sampai ini jadi fitnah. Dia justru berfikir bagaimana caranya seluruh SKPD bisa kompak demi pembangunan Matra. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top