
Nelwan (deadline-news.com)-Sigi-Proyek Sabo Dam (chaneel work) and sedimen control atau pekerjaan chaneel dan pengendalian sedimen yang dikerjakan PT. Selaras Mandiri Sejahtera (SMS) di desa Bangga Kec. Dolo Selatan Sigi sulawesi tengah ini, walau kontraknya akhir (31) September 2022 ini, namu telah rampung 100 persen.


Proyek pengendalian sedimen ini awal kontraknya sejak 2 September 2020. Kemudian diperpanjang sampai 2021-2022.

Spesifikasi progres pekerjaan per-item intens sesuai standarisasi atauran kerja kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR).
Proyek Sabo Dam (chaneel work) and Sedimen Control/pekerjaan chaneel dan pengendalian sedimen ini anggarannya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) plus dana Loan Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan No IP 850 asal Jepang Senilai Rp. 116. 814, 812, 000 (miliar).
Proyek berskala multy yers itu, yang digarapan PT. SMS ini, kontraksi Sabo Dam (Chaneel work) Sedimen Control, dengan leading sektor Balai Wiyaah Sungai Sulaweai (BWSS) lll Palu, Kementrian PUPR, Direktorat Jendral Sumber Daya Air / SNVT Pelaksanaan Jaringan Simber Daya Air RI.
Masa kontark kerja perusahaan PT. SMS berawal 2 September 2020 sampai 2021, namun mengalami adendum perpanjangan waktu kontrak kerja hingga menyeberang tahun dan dimulakan tertanggal 1 Januari sampai batas waktu 31 September 2022 tahun ini.
Maka retensi rentang waktu pekerjaan diperpanjang hinga masa pemeliharan 180 hari kalender (6 bulan) limit 31 September 2022 tahun ini.
Hasil telusur deadline-news.com group detak news.id pada Ahad (11/9-2022), dari awal pelaksanaan pekerjaan proyek multy yers Sabo Dam (Chaneel works) yang berstatus skala nasional tersebut, bermula dari titik persentasi progres 0% (persen) pekerjaan pembuatan Channel works dan Sabo Dam itu, cukup signifikan hingga mencapai titik maksimal bobot 100%.
Meski pekerjaan proyek itu, diawali dari alur prosentase progres 0%, namun secara sistimatis proses per-item proyek sabo dam (chaneel works) itu, memang agak sedikit terkendala oleh dua faktor.
Yakni, faktor pertama adalah alam, dimana intensitas hujan di kawasan itu cukup tinggi, sehingga mengakibatkan air sungai di atas pegunungan yang cukup landai itu sering banjir. Akibatnya pekerjaan mengalami kendala.
Faktor kedua adalah, adanya serangkaian sosialisasi pihak perusahaan perihal tentang pembebasan lahan warga desa Bangga Kec. Dolo Selatan Sigi.
Dimana pihak proyek tersebut, secara administrasi sekaligus membayar tunai kompensasi atas pembebasaan lahan warga untuk kepentingan pembuatan jalan inspeksi proyek.
Meskipun demikan halnya, Pihak PT. SMS serta para team teknis yang terlibat dalam ruang lingkup perusahaan tersebut, tetap protektif dan optimis dengan klasifikasi tata kelolah proyek yang berskala nasional itu.
Optimalisasi para team teknis dan pekerja lainnya dalam penggarapan proyek itu, baik team teknis adminisrtasi, operasional pekerja mandor (OPM) maupun pekerja manual, buruh dan lainnya, yang tunjangan dengan berbagai macam fasilitas dan alat tehknologi canggih guna peruntukan kepentingan proyek tersebut.
Yang mana difasilitasi oleh pihak perusahaan PT. SMS terbilang cukup memadai. Sehingga dari efesiensi dan efektifitas teknis dalam melakukan aktifitas penggarapan pekerjaan proyek tersebut selesai.
Secara optimal para pekerja teknis lapangan serta pekerja buru lainnya, selalu antusias dan optimis, juga stay ontime (datang tepat wkatu) dilapangan proyek.
Kepala proyek (Kapro) PT. SMS Anang Wododo ST, mengatakan, proyek Sabo Dam (Chaneel works) and Sedimen Control yang di kelolah oleh PT. SMS tersebut, merupakan proyek multy years, dimana manifestasi proyek ini peruntukannya guna membekap dan memanimalisir pergerakan aliran air sungai Ore di desa Bangga yang sebelumnya pernah mengalami tragedi banjir bandang.
Dan hampir meluluh lantakan seluruh permukiman, juga harta benda warga desa setempat.
“Belum lagi mereka mengalami kerugian materil dan dampak psikologis traumatic yang mereka rasakan sampai saat ini,” tutur Anang.Kata Anang walhasil, dengan usaha kerja keras dan optimisme para team teknis kami, semua pekerjaan proyek terkait pembuatan sabo dam (chaneel works) atau sistem penahan sedimen control, secara fisik terlaksana dengan baik dan terklasifikasi sesuai polarisasi tata kelolah metode gambar arsitektur.
“Yang juga telah sesuai dengan aturan teknis yang diterapkan, serta mengikuti tata cara metode petunjuk rencana anggaran perbelanjaan (RAP) dari PUPR, “paparnya.
Kata Anang, tatkala proyek pekerjaan Sabo Dam (Chaneel Works) hingga di proyeksikan tertanggal mulai bulan Januari, indikator dalam penggarapan proyek berskala besar itu, dari titik item segmen 4 pembuatan chaneel works atau jembatan penghubung ala Sabo dam itu, kini telah selesai dan sudah dibuka Juni 3 bulan yang lalu.
“Alhamdulillah, telah dilalui oleh para pengguna jalan,”terangnya.
Kemudian jelas Anang, menilik titik item disesi pekerjaan sabo dam pada segmen 3, 2 dan segmen 1, yang juga melewati banyak sistem skala dimensi serta prosesi dan aturan pekerjaan yang cukup menguras energi dan pikiran.
Anang kembali menjelaskan, bahwa sekarang sesi pekerjaan itu, telah rampung dengan hasil yang maksimal, sehingga Juli bulan lalu persentasi progres pekerjaan Sabo Dam tersebut, telah mencapai bobot 100% persen.
Pada 31 Sepetember 2022 bulan ini, estimasi pekerjaan proyek tersebut, harus finising tepat pada limit waktu yang telah ditentukan, setelah usai masa kontrak kerja.
“Yang nantinya team teknis administrasi kembali fokus input merekapitulasi retensi ihwal penarikan termen serta mengklasifikasi pertanggung jawaban berita acara proyek secara spesifik, dan memaksimalkan estimasi masa Profesional Heand Over (PHO) dan disusul kemudian masa Final Heand Over (FHO)”Pungkasnya.
Ditambahkan oleh Andi selaku kepala Admistrasi PT. SMS, bahwa memang dalam sistem penggarapan proyek Sabo Dam manakala banyak menguras tenaga dan fikiran.
Seperti halnya dalam urusan admistrasi ini, meski berjibakul dalam urusan budgeting (anggaran) upah para karyawan dan mengimput falidasi data file finansial di transfer ke perusahaan pusat hingga tuntas.
“Maka team tehknis sayapun, juga mencatat nama-nama para karyawan, baik tenaga pekerja operasional pekerja mandor (OPM) maupun team tehknis lapangan serta para pekerja buru yang direkrut mayoritas adalah penduduk lokal,”ungkap Andi.
Bahkan untuk memberdayakan mereka penduduk lokal kemudian kata Andi, mereka difasilitasi dengan poksi yang berfariasi.
“Tak ayal dalam beberapa orang dapat ruang sub kontraktor (Subkon) dan lainnya, turut andil dalam penggarapan proyek Sabo Dam (Chaneel works) and Sedimen Control yang kelolah oleh PT. SMS tersebut,”tutup Andi.***