Pembuktian Cinta Sejati Wanita Mualaf

pembuktianIni kisah mualaf yang sangat menggetarkan hati. Seorang perempuan yang terusir dari keluarga karena jatuh cinta kepada pemuda Muslim. Dia harus meninggalkan harta yang menggunung demi memilih Islam.

Ini kisah mualaf yang sangat menggetarkan hati. Seorang perempuan yang terusir dari keluarga karena jatuh cinta kepada pemuda Muslim. Dia harus meninggalkan harta yang menggunung demi memilih Islam.

Kisah itu bermula saat perempuan ini, Mawar, jatuh cinta kepada Fariz, yang bekerja di perusahaan orangtuanya. Dari kedekatan ini Mawar mulai mengenal Islam.

Namun, hubungan mereka diketahui oleh orangtua Mawar. Cinta itu harus dimatikan. Tak peduli bagaimana rasanya. Faiz pun kemudian dipulangkan ke Jawa. Sehingga keduanya putus kontak.

Namun Mawar mempertahankan cinta itu. Meski jiwanya harus teraniaya. Semakin hari dia makin dijauhi oleh keluarga. Sampai makan pun, harus menyantap menu sisa keluarganya.

Mawar terus berusaha memberi penjelasan. Namun papa dan mamanya menutup hati. Hingga suatu saat dia terusir. Tanpa harta. Ijazah dan uang miliaran di tabungan terkunci rapat di lemari besi keluarga.

Saat itulah Fariz menjemput. Mawar kemudian membaca Syahadat. Keduanya lantas menikah. Mawar menjadi istri yang sangat setia. Begitu pula Faiz, mampu menjadi imam yang baik. Mereka dikarunia satu putra.

Belum lama pernikahan itu, cobaan kembali datang. Faiz yang sangat dicinta meninggal. Duka mendalam membekap hati Mawar. Dia akhirnya pulang ke kampung halaman. Namun bukan rumah orangtua. Dia mengontrak dan berdagang kecil-kecilan.

Hidupnya lontang-lantung. Di tengah gundah hati itu, Mawar pergi ke masjid tempatnya mengucap syahadat. Di sana dia menangis, bercucuran air mata. Sementara anaknya terlelap di sampingnya.

Saat itulah imam masjid menghampirinya. Mawar menumpahkan semua isi hati kepada imam yang dulu membimbingnya bersyahadat itu. Mawar akhirnya diberikan tempat di kamar berukuran 2X2 meter untuk tinggal bersama sang anak.

Baca kisah selengkapnya di tautan ini. (Ism)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top