Muzawir Nilai Dinas Kelautan dan Perikanan Target Asal – Asalan

foto wakil ketua DPRD Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa dan Muzawir Azis Hisyam memimpin jalannya sidang dengar pendapat antara Dinas Kelautan dan Perikanan Pasangkayu. foto Wawan/deadline-news.com

foto ketua DPRD Pasangkayu Lukman Said dalam suasana sidang di DPRD Pasangkayu. foto dok deadline-news.com

Wawan (deadline-news.com)-Pasangkayusulbar – Anggota DPRD Pasangkayu mempertanyakan rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari hasil sewa alat berat excavator milik Dinas Kelautan dan Perikanan Pasangkayu.

Alat berat excavator yang dimiliki Dinas Kelautan dan Perikanan tersebut sebanyak 5 unit tersebut hanya menargetkan PAD sebanyak Rp. 360.000.000 tiap tahunnya.

Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan di ruang Aspirasi bersama OPD terkait, Wakil Ketua DPRD Muzawir Asis Isham mengatakan target PAD tersebut tergolong kecil dan sangat tidak masuk di akal.

Muzawir menguraikan, jika sewa excavator di Kabupaten itu bisa mencapai Rp. 450.000 perjam, termasuk bahan bakar dan operator. Dari sewa tersebut, pendapatan bersih bisa mencapai sekitar Rp. 150.000 perjam tiap satu unit excavator.

“Jika dalam sehari alat beroperasi selama 7 jam, dengan keuntungan bersih Rp. 150.000 perjamnya, maka pendapatan bersih excavator tersebut bisa mencapai Rp. 15.000.000 juta tiap bulannya perunit. Jadi setahun bisa mencapai kisaran 4 miliar untuk 5 unit excavator. Target 360.000.000 itu tergolong kecil dan tidak masuk di akal,” urai Muzawir.

Dari itu, Muzawir menantang Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menyewekan alat tersebut kepada dirinya, dimana dia sanggup membayar 1 miliar pertahunnya untuk 5 unit jika target PAD Dinas Kelautan dan Perikanan cuma 360.000.000.

Muzawir menilai Dinas Kelautan dan Perikanan tidak tegas dalam memberi target PAD untuk pemerintah Daerah, bahkan dia menduga sewa alat itu bisa saja tidak tertera secara resmi, bahkan diduga ada senilai 1 Miliar masuk kedalam rekening pribadi.

Senada dengan Wakil Ketua DPRD Muzawir, Mirwan menyarankan agar semua aset dikumpulkan untuk diinventaris supaya target PAD jangan ngambang.

“Jangan cuman menarget asal-asalan, begitu naik sedikit bangga puji diri. Padahal kita bisa tanget lebih tinggi,” ucap Mirwan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top