Korupsi Dana Gernas, Bupati Ale Diduga Terima Travel Cek Rp1 M

Ale Bantilan
Ale Bantilan

Mahdi Rumi (koranpedoman)-Tolitoli-Sulteng-Tersangka dugaan tindak pidana Korupsi Dana Gernas sebesar Rp, 6 Miliyard dari total anggaran Rp, 11,250 Miliyard Cony Katiandago mulai buka suara.

Ia menyebutkan bahwa ada beberapa lembar travel Cek yang dikirim oleh rekanan kepadanya yang isinya mencapai Rp, 1 Miliyard. Namun travel cek itu diberikan Cony ke Bendahara Dinas Perkebunan dan Tanaman Pangan, Agus Salim, lalu Kepala Dinas Perkebunan dan Tanaman Pangan Ir.Mansyur Lanta, MM mengambil cek itu yang katanya mau diserahkan ke Bupati.

“Saya ambil travel cek ini untuk diberikan ke pak Bupati,” begitu kira-kira bahasa Kadis Perkebunan Tolitoli Mansyur Lanta seperti ditirukan tersangka Gernas Kakao Cony Katiandago menjawab Mahdi Rumi dari koran Deadline News Sabtu (10/1-2015) pekan lalu.

Menurut Cony dirinya tidak tahu secara pasti, apakah travel cek itu benar diberikan ke Bupati atautidak? Namun yang pastinya Kadis Perkebunan Mansyur Lanta ketika itu menyatakan mengabil travel cek itu untuk diserahkan ke Bupati. Dana gernas kata Cony sebesar Rp, 5 miliyard yang dikirim perusahaan adalah untuk operasional dan material. Sedangkan yang Rp, 6 Miliyard diduga dibagi-bagi antara perusahaan (Rekanan) dengan sejumlah oknum pejabat di di Tolitoli, termasuk Bupati Tolitoli Muhammad Saleh Bantilan, H, MH diduga menerima beberapa lembar travel cek yang isinya mencapai Rp, 1 miliyard.

Penyidik Tipikor Polres Tolitoli telah menetapkan dua tersangka atas dugaan korupsi dana Gernas Kakao. Adalah Kabid Cony Katiandago dan Eko Yuliantoro sudah lama ditetapkan sebagai tersangka. Ironisnya lagi, hanya Cony yang ditetapkan sebagai tersangkan. Padahal ada kepala Dinas, PPK dan Rekanan yang juga terlibat pada proyek gernas Kakao tahun 2013 itu. “Saya melihat tidak ada perkembangan yang berarti dari penyidikan tersangkan dugaan korupsi Gernas Kakao tahun 2013. Masa sampai saat ini baru seorang tersangka. Padahal cukup banyak yang terlibat dalam proyek itu. Paling dekat saja, ada Kepala Dinas Perkebunan, PPK dan Rekanan. Belum lagi yang lainnya yang diduga menerima keuntungan secara haram dari proyek Gernas itu,”tandas Ahmad Pombang dari LSM Bumi Bhakti Tolitoli kepada koran Deadline News pekan lalu.

Sementara itu Agus Salim yang dikonfirmasi via pesan singkat ditelepon genggamnya menuliskan “Maaf baru sempat baca, soalnya lagi urus banjir di rumah, seingat saya cek dititip dan diambil ibu Cony. Bupati Tolitoli yang berusaha dikonfirmasi di tiga nomor handponenya tak satupun yang aktif.

Sebelumnya telah diberitakan ada beberapa orang pejabat di Dinas Perkebunan dan pejabat lainnya di Tolitoli yang diduga telah menerima uang dana gernas yakni Kepala Dinas Perkebunan Tolitoli Ir.Mansyur Lanta disebut-sebut menerima aliran dana Rp, 300 juta. Kemudian Kadis Perhubungan Najaruddin Lanta yang masih saudara kandung dengan Kadis Perkebunan Mansyur Lanta juga disebut menerima Rp,20 juta.

Dan istri Kadis Perkebunan Ir.Mansyur Lanta juga disebut-sebut menerima Rp, 100 jutaan. Selain itu PPK proyek Gernas tahun 2013 Eko Yuliantoro juga disebut-sebut menerimaaliran dana dugaan korupsi proyek Gernas sebesar Rp,50 juta. Selain itu adik kandung Bupati Tolitoli Sirajuddin Bantilan (Ullah) juga disebut-sebut menerima aliran dana dugaan korupsi proyek gernas sekitar Rp,10 juta. Begitu pengakuan tersangka dugaan korupsi Gernas Kakao tahun 2013 Cony Katiandago menjawab Mahdi Rumi dari koran Deadline News pada berita sebelumnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top