Bendungan Paku Tingkatkan Ketahanan Pangan

 

Proyek pembangunan saluran Irigasi Bendungan Paku Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat (Polman-Sulbar) menjadi salah satu sumber air bagi petani di Sulbar.

Foto lantai saluran jaringan irigasi bendungan Paku Polman Sulbar. Foto Andi Attas Abdullah/deadline-news.com

 

Bendungan Paku ini dikerjakan sejak tahun 80an, dan telah berfungsi dengan baik sampai saat ini.

Foto dinding saluran irigasi bendungan paku yang rusak. Foto Andi Attas A/deadline-news.com

 

Bendungan Paku yang mengambil air di sungai galang-galang atau Binanga Karaeng ini merupakan batas wilayah Kabupaten Pinrang Sulsel dengan Polman Sulbar.

Puluhan hektat Sawah di desa Paku dan Silopo Kecamatan Binuang menjadi produktif setelah sebelumnya hanya mengharapkan tadah hujan.

Sebelum ada saluran irigasi Bendungan Paku ini, petani sawah di Paku dan Silopo ini hanya bisa panen 1 kali setahun. Tapi dengan hadirnya Irigasi Bendungan Paku ini mampu berproduksi 2 sampai 3 kali setahun.

Irigasi bendungan Paku dapat meningkatkan ketahanan Pangan Nasional. Olehnya pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tak henti-hentinya melakukan pemeliharaan saluran irigasi bendungan Paku itu.

Bagaimana tidak sudah sebagian besar saluran air bendungan Paku mengalami kerusakan. Apalagi setelah gempa Majene dinding-dinding dan lantai saluran air bendungan Paku itu sudah banyak yang bocor, retak dan rusak parah.

Sehingga ketika dilakukan pemeliharaan dengan peningkatan ketinggian dinding saluran air irigasi Bendungan Paku itu dapat amblas.

Karena struktur tanah bagian bawah labil dan basah. Sedangkan bebannya bertambah berat setelah pemasangan batu pondasi.

Olehnya kementerian PUPR melalui Balai Besar Pompengan Jeneberang di Makassar Sulsel diharapkan dapat memprogramkan kembali rehabilitasi skala besar, agar saluran irigasi Bendungan Paku itu dapat terjaga dan tetap berfungsi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan air bagi petani sawah di daerah itu.

Saat ini memang ada proyek pemeliharaan dinding saluran irigasi Bendung Paku sepanjang kurang lebih 700 meter. Namun masih banyak yang mengalami kerusakan parah, seperti dinding pondasi saluran Irigasi bendungan Paku patah, retak dan bocor.

Sehingga dapat mempengaruhi debet air sampai ke sawah-sawah petani dan rawan menambah kerusakan yang lebih berat lagi.

Pejabat pembuat komitmen (PPK), OPSDA BBWS Pompengan Jeneberang Rusly Effendi Hartono. SE. ST menjawab deadline-news.com di lokasi proyek pemeliharaan saluran irigasi Bendungan Paku beberapa waktu laku mengatakan pihaknya telah memprogramkan rehabilitasi atau pemeliharaan saluran air irigasi Bendungan Paku untuk tahun anggaran 2022 mendatang.

“Kami dari pihak Balai besar Pompengan Jeneberang sedang menyusun perencanaan anggaran pemeliharaan atau rehabilitasi saluran air irigasi bendungan Paku ini untuk tahun anggaran 2022 mendatang. Saat ini baru pemeliharaan rutin,”ujar Rusly.

Adalah CV.Hadi Karya Pasatta selaku pelaksana proyek pemeliharaan jaringan saluran irigasi bendungan Paku itu dengan anggaran kurang lebih Rp1,2 miliyar. Dan melibatkan masyarakat lokal disekitar lokasi Saluran air irigasi bendungan Paku sebagai tenaga kerjanya.

Semoga saluran Irigasi Bendungan Paku ini menjadi salah satu penyebab makmurnya petani di Paku khususnya dan Polman umumnya, sehingga kebutuhan pangan Nasional dapat terpenuhi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top