Bendungan dan Irigasi Kalukku Tingkatkan Kwalitas Pertanian

 

Foto bendungan Kalukku. Foto Bang Doel/deadline-news.com

 

Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Kalukku merupakan paket Multi Years Contract (MYC) 2017-2019, di Kec. Kalukku, Kab. Mamuju, Prov. Sulawesi Barat.

Foto jaringan irigasi bendungan Kalukku baru sepotong sekitar 1 km. Foto Bang Doel/deadline-news.com

 

Proyek bendungan dan jaringan irigasi Kalukku itu adalah upaya pemerintah meningkatkan kwalitas produktifitas pertanian di daerah itu.

Foto pak Sahar warga Kalukku saat di pintu air bendungan Kalukku. Foto Bang Doel/deadline-news.com

Ini adalah wujud nyata dan upaya Pemerintah membangun infrastruktur irigasi untuk menjamin suplai air irigasi secara berkesinambungan ke lahan pertanian masyarakat.

Foto pintu air dan kampung didepannya terancam tenggelam. Foto Bang Doel/deadline-news.com

 

Dan mengatur debit air agar tidak menimbulkan bencana saat banjir bandang di daerah itu.

Foto sisa U ditch Culbert yang digunakan di jaringan irigasi bendungan Kalukku. Foto Bang Doel/deadline-news.com

 

Bendung Kalukku diharapkan dapat mengairi areal irigasi seluas 3.500 Ha di Kec. Kalukku, Kab. Mamuju, Prov. Sulawesi Barat.

Foto selfi di depan bendungan Kalukku. Foto dok deadline-news.com

 

Pembangunan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian guna mengoptimalkan ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Barat pada umumnya.

Tak hanya itu, pembangunan Bendung Kalukku kelak akan menjadi obyek wisata baru di Bumi Manakarra.

Pada tahun 2015-2018, pemerintah telah membangun 860.015 hektar jaringan irigasi.

Tahun 2019 ditargetkan pembangunan 139.410 hektar jaringan irigasi, sehingga total jaringan irigasi terbangun hingga 2019 seluas 999.425 hektar.

Sebagai informasi, rehabilitasi irigasi termasuk sebagai program infrastruktur prioritas pemerintah untuk mendukung sektor pertanian.

Tujuannya untuk memantapkan cita-cita swasembada pangan nasional.

Tak hanya rehabilitasi irigasi, pembangunan irigasi baru, waduk, hingga bendungan juga menjadi satu paket proyek sarana prasarana pendukung pertanian dan perikanan Indonesia yang dicanangkan pemerintah dalam RPJMN 2015-2019.

Walaupun pembangunan bendungan dan jaringan Irigasi Kalukku belum maksimal. Sebab belum sampai ke lahan pertanian masyarakat, namun proyek tahun 2017-2019 yang baru rampung awal 2021 itu, menjadi harapan masyarakat di daerah itu untuk meningkatkan produktifitas pertanian.

Proyek Bendungan dan jaringan Irigasi Kalukku itu dikerjakan oleh PT.Hutama Karya (HK) pada tahun 2017-2019 dan rampung pada awal 2021, akibat pandemi covid19.

Dengan pagu anggaran sebesar Rp, 221.798.700.000 dan nilai kontrak sebesar Rp, 216.809.140.000.

Pantauan deadline-news.com pada pertengahan Desember 2021, baru sepotong jaringan irigasinya yang telah dikerjakan. Sedangkan Bendungannya sudah rampung 100 persen.

Pembangunan jaringan Irigasi bendungan Kalukku itu sementar dalam proses tender.

Adalah u ditch Box culvert dari berbagai dimensi dan ukuran yakni 30 x 30, u ditch 40 x 40, 60 x 60 yang diduga digunakan di jaringan irigasi Bendungan Kalukku itu.

Diduga u ditch box culvert itu dibelah tiga untuk konstruksi dinding jaringan irigasi Kalukku itu.

Dan sampai berita ini naik tayang masih banyak tersisa u ditch box culvert di lokasi sekitar bendungan Kalukku itu.

Adalah Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu liding sektor proyek bendungan Irigasi Kalukku itu.

Sahar warga Kalukku menjawab deadline-news.com pekan lalu mengatakan proyek bendungan Irigasi Kalukku itu sempat mendapat protes dari warga.

Sebab harga ganti rugi tanah yang dilalui jaringan Irigasi tidak sesuai dan bervariasi (berbeda-beda) jumlah dan nominal besarannya.

Makanya warga sempat memprotesnya. Namun begitu kata Sahar, kehadiran bendungan dan jaringan irigasi Kalukku itu akan melahirkan pembukaan sawah-sawah baru.

Tapi juga dapat membawa bencana, merusak lahan pertanian, perkebunan dan perkampungan warga yang berada di depan bendungan.

Seperti warga Dusun Salukahan desa Sodoang akan tenggelam akibat bendungan Kalukku itu.

Mengapa? Sebab saat bendungan ditutup, maka air meluap ke kampung-kampung dan lahan pertanian/perkebunan warga yang bermukim didepan bendungan itu.

Mestinya pemerintah memikirkan dampak lingkungan yang ditimbulkan bendungan itu.

Paling tidak warga disekitar bendungan yang menerima dampak lingkungannya segera di relokasi ke tempat-tempat yang aman.

“Relokasinya yang layak, mulai dari rumah-rumah layak huni dan lahan-lahan pertanian/perkebunan mereka,”tegas Sahar.

Kepala BWSS III Palu Taufik,S.T,MT, yang dikonfirmasi via chat di whatsappnya terkait memgapa U dicht Box Culvert yang digunakan, kenapa bukan pemasangan batu di jaringan Irigasi Kalukku, seperti jaringan irigasi lainnya misalnya bendungan Paku?

Jawab Kabalai Taufik, karena memang begitu kontraknya.

“Kontrak nya seperti itu, lanjutan sementara mau proses lelang,”tulis Kabalai Taufik. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top