Benarkah Ada Transaksi Jual Beli Jabatan di Pemprov Rp, 250 Juta?

 

Bang Doel (deadline-news.com)-Palusulteng-Pemerintahan Gubernur dan wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura – Ma’mun Amir diterpa isu-isu tidak sedap.

Tidak tanggung-tanggung diduga ada transaksi jual beli jabatan. Diduga ada beberapa orang calon pejabat dimintai bayaran Rp, 20 jutaan sampai Rp,250 juta untuk posisi eselon 3 dan 2.

“Benarkah harga jabatan eselon II di Pemprov Sulteng mencapai Rp,250 juta persatu kursi? Lalu siapa yang bermain dibalik dugaan jual beli kursi jabatan itu?”

Diduga ada beberapa calon pejabat eselon III dan II tidak jadi dilantik bersamaan 361 pejabat lainnya yang sudah dilantik Gubernur Rusdy Mastura baru – baru ini. Karena diduga tidak memberikan bayaran.

Diduga ada oknum kelompok pejabat yang mengaku kerabat dekat Gubernur menjadi tim bayangan baperjakat yang lebih berpengaruh dari badan kepegawain daerah (BKD) yang menentukan siapa saja pejabat yang layak dilantik untuk ditempatkan pada suatu posisi tertentu di Pemprov Sulteng untuk membantu Gubernur Cudy sapaan akrab Rusdy Mastura.

Ironisnya lagi pejabat itu diduga meminta bayaran ke calon pejabat untuk ditempatkan pada posisi tertentu.

Lebih parah lagi 361 orang pejabat Pemprov yang dilantik 28 April 2022 baru-baru ini oleh Gubernur Rusdy Mastura diduga ada beberapa orang diantaranya pangkatnya belum memenuhi syarat.

“Masa setingkat kepala biro eselon 2 B ditempati yang pangkatnya baru 3D. Sementara ada yang pangkatnya sudah IV B senior malah diparkir. Bahkan ada pejabat yang baru dilantik belum mengikuti PIM 4 sebagai syarat untuk jabatan kepala bidang,”kata sumber deadline-news.com Jum’at (6/5-2022) via whatsappnya.

Menurut sumber itu pejabat yang diduga merusak sistem pemerintahan Gubernur Cudy – Ma’mun akan dinon jobkan Senin (9/5-2022).

“Terkait adanya dugaan kerabat bapak Gubernur berperan dibalik jual beli jatan itu, membuat Bapak Gubernur Rusdy Mastura marah besar. Dan informasi yang kami peroleh oknum yang mengaku kerabat Gubernur Cudy itu akan diberhentikan dari jabatannya. Begitupun Kepala BKD Asri,”jelas sumber itu lagi.

Kata sumber itu lagi, kasihan pak Gubernur Cudy dirusak namanya oleh orang-orang dekatnya sendiri. Padahal pak Gubernur Cudy tidak pernah meminta apapun untuk posisi jabatan kepada orang-orang yang akan membantunya.

“Pak Gubernur Cudy harus membersihkan orang-orang disekelilingnya yang justru merusak nama baiknya, jika benar ada kerabat dekatnya menjual-jual nama beliau untuk keuntungan pribadinya itu,”kata sumber itu menyarankan.

Masih menurut sumber, ada dua Kadis yang diduga terlibat persekongkolan jahat jual beli jabat di Pemprov Sulteng.

“Kedua Kadis itu diduga berkolaborasi dengan kerabat dekat pak Gubernur dan membawa masing-masing calon pejabat yang mereka sudah kondisikan untuk jabatan tertentu,”terang sumber itu.

Kepala BKD Pemprov Sulteng Asri yang dikonfirmasi terkait isu-isu tidak sedap itu via chat di whatsappnya Jum’at (6/5-2022), sampai berita ini naik tayang belum memberikan jawaban konfirmasi.

Sementara itu Dr.Rohani Mastura yang merupakan kerabat dekat Gubernur Cudy menjawab konfirmasi deadline-news.com group detaknews.id via chat di whatsappnya Jum’at malam (6/5-2022), sekitar 20:55 wita mengatakan itu kewenangan BKD terkait mutasi jabatan. Dan tidak ada yang begitu.

“Itu kewenangan BKD itu dinda itu mutasi 🙏 tidak ada yang begitu 🙏,”tulis Staf Ahli Gubernur Sulteng Rusdy Mastura itu.

Mestinya belajar dari beberapa kasus yang kena OTT oleh KPK atas dugaan jual beli jabatan. Sebut saja Bupati Bogor menjelang Idul Fitri kena OTT baru-baru ini. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top