Banyak Bangunan Mubazir di Kota Palu

Kinerja Kejaksaan Tinggi Sulteng belum maksimal mengusut dugaan korupsi sejumlah proyek gedung yang sesungguhnya mubazir. Betapa tidak? Sebab cukup banyak gedung-gedung tak bermanfaat yang pernah dibangun baik Pemprov Sulteng maupun Pemkot Palu. Sebut saja, Gedung Wanita sejak 10 tahun lalu dibangun oleh pemerintahan HB.Palidju ketika itu menjadi Gubernur. Kemudian lapangan Indor di Sebelah Rujab Gubernur Sulteng jalan Prof Muhammad Yamin, dan Gedung DPRD Sulteng yang sampai saat ini belum dimanfaatkan.
Kemudian di jajaran pemerintah Kota Palu terdapat Gedung Bappeda di jalan Ir.Soekarno-Hatta yang bersebelahan gedung Mapolda Sulteng yang juga mubazir tanbermanfaat. Padahal sudah menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah. Bahkan miliaran rupiah. Ironisnya tidak menjadi perhatian Kejati Sulteng? Kenapa hanya proyek Kolam Renang di areal lokasi Eks STQ yang disoal Kejati mubazir dan azas manfaatnya tidak ada? Mengapa gedung-gedung lain seperti gedung wanita gedung Wisata dan masih banyak gedung lainnya tak bermanfaat tidak menjadi atensi Kejati Sulteng?
Kalau mau menegakkan hukum, maka Kejati jangan pandang bulu. Apapun bentuknya kesalahan dan pelanggaran hukum itu, harus diusut. Jangan memilih-milih kasus yang dianggap berpotensi korupsi! Tapi perlu ditelusuri. Sebab sesungguhnya banyak proyek mubazir dan tak bermanfaat berdiri kokoh di Kota Palu. Bahkan hanya setengah jadi. Olehnya jika Kejati benar-benar serius ingin memberantas korupsi, dan menganggap proyek yang belum digunakan mubazir dan tak bermanfaat maka sebaiknya Kejati segera membentuk tim untuk mengusutnya.
Apalagi masih cukup banyak jalan-jalan dalam kota Palu yang butuh perhatian pemerintah untuk diperbaiki. Begitu juga dengan jalan-jalan provinsi, bendungan dan irigasi yang sesungguhnya sangat dibutuhkan masyarakat. Kenapa bukan itu yang diprioritaskan untuk dibangun. Karena itu lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top